Ketua APTI: Tembakau Indonesia Dalam Tekanan Bisnis Asing
Hal itu ditandai dengan upaya nyata untuk menggerus industri rokok kretek yang merupakan penyerap bahan baku petani lokal.
Setelah kretek digerus, satu per satu industri rokok nasional dicaplok oleh industri rokok asing. Sejak itu pula impor tembakau meningkat.
”Ini sangat ironis. Sebagai negara agraris dan penghasil tembakau besar, kenapa Indonesia harus impor?” tegas Agus.
Perlawanan terhadap dominasi perusahaan rokok asing kemudian gencar dilakukan.
APTI sendiri, kata Agus, sering menemui pemerintah dan DPR untuk menuntut penolakan impor tembakau.
”Bukan rahasia, perusahaan asing yang memproduksi rokok putih dalam jumlah besar hampir sepenuhnya menggunakan bahan baku non-dalam negeri,” tutur Agus.
Selama ini, perusahaan rokok asing berusaha mematahkan klaim petani bahwa tembakau impor tidak dibudidayakan di Indonesia, baik jenis maupun varietasnya.
”Jangan salah, negeri kita besar, lahannya luas, sehingga apa pun bisa kita lakukan untuk memberdayakan petani asalkan ada niat baik dari para penentu kebijakan,” tegas Agus.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji menilai rekomendasi DPR untuk membatasi importasi tembakau memang sangat tepat.
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel