Ketua Banggar DPR: Desain RAPBN 2023 Realistis dan Mitigatif

Ketiga, situasi ekonomi dunia yang tidak menentu telah meningkatkan banyak negara terjerumus dalam utang tidak sehat.
IMF memprediksikan lebih dari 60 negara akan rontok ekonominya, dan gagal bayar utang. Situasinya kurang lebih sama dengan apa yang dihadapi oleh Sri Lanka saat ini.
Menurut Said, Revolving Risk naik tajam. Ibarat rumus politik, kehancuran ekonomi bisa berujung pada krisis politik dan keamanan.
“Oleh sebab itu kita harus mewaspadai situasi ini pada tahun politik mendatang,” kata Said mengingatkan.
Keempat, perang Ukraina dan Rusia tampaknya belum ada tanda tanda akan berakhir. Karena perang inilah harga komoditas dunia, termasuk energi melambung tinggi.
Embargo yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap produk produk Rusia yang menjadi rantai pasok global terhenti dengan serta merta.
Tidak banyak negara memiliki produk subtitusinya dengan cepat. Supply and demand berjalan pincang, kenaikan harga tidak terhindarkan.
Menurut Said, saat situasi ekonomi dunia masih terhuyung, Amerika Serikat berulah di Selat Taiwan. Kunjungan Nency Polesy Ketua DPR Amerika Serikat dalam sekejap mengubah Selat Taiwan menjadi perlombaan arsenal militer yang melibatkan Tiongkok disatu pihak, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang dan Korea dipihak lainnya.
Ketua Badan Anggaran DPR RI mengatakan desain APBN 2023 harus mencerminkan beberapa program strategis.
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Sarmuji: Golkar Pastikan Hadir Jika Pemerintah Ajak Diskusi Soal RUU Perampasan Aset