Ketua Banggar Sudutkan Sekjen

Ketua Banggar Sudutkan Sekjen
Ketua Banggar Sudutkan Sekjen
Ia pun membeberkan volume yang diberikan Sekjen untuk ruangan itu. Pertama, ruang sidang Banggar 316,5 m2 bukan 10 x10 m2.  Ruang Sekretariat Banggar 66 m2. Ruang pimpinan Banggar 60 m2. Ruang tamu 26 m2, ruang makan 22,5 m2, ruang transit menteri 38 m2, ruang kerja staf ahli banggar 85 m2, ruang arsip 8,34 m2, pantry 8,29 m2, balkon 150 m2.

"Total 780, 98 m2. Bukan 10 x 10. Data ini dapat dari Sekjen. Sekjen yang mendesign semua ini. Bukan kami. Kami hanya meminta, kami butuh ruang rapat, ruang sekretariat, kami butuh ruang arsip, butuh ruang tenaga ahli, butuh ruang transit menteri datang, itu yang kami butuhkan. Spesifikasi bukan kami yang menentukan. Semua ditentukan oleh Sekjen," kata Mekeng.

Dia menegaskan, saat pertemuan dengan Sekjen, tidak pernah menyebutkan nilai proyek Rp20 miliar. "Sekjen tidak pernah menyebutkan angka Rp20 miliar.  Di dalam dua kali apat itu mereka menerima masukan dan mereka menerima lay outnya. Angka R20,3 miliar itu kami tahu setelah bapak-bapak dan ibu-ibu media menyampaikan angka Rp20,3 miliar," jelasnya.

"Tidak pernah ada, karena itu bukan kami punya tugas. Tugas kami disini membahas APBN. Tugas kami disini membahas laporan keuangan pemerintah pusat. Tugas kami disini membahas keuangan negara, bukan membahas hal yang sifatnya remeh temeh," katanya.

JAKARTA -- Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Melchias Markus Mekeng, menegaskan bahwa Banggar dua kali bertemu dengan Sekretaris Jendral (Sekjen)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News