Ketua BP: Roll-Royce Berminat Buka Pabrik di Batam
"Jadi perusahaan-perusahaan kecil harus merge. SUpaya bisa mempunyai kemampuan yang lebih besar. Dan ketika menjadi besar maka kita bisa undang investor besar," katanya.
Menurutnya saat ini banyak perusahaan yang hanya bisa mampu untuk membuat kapal tongkang. Padahal permintaan menurun.
"Kita akan mulai jalan untuk Shipyard ini, dan kita harus bisa skala besar supaya bisa bersaing dengan PT PAL," katanya.
Seorang pengusaha, Wiria Silalahi, mengatakan kelesuan ekonomi di Batam saat ini tidak lepas dari tingginya pengangguran karena perusahaan banyak yang tutup.
"Dulu shipyard di Batam lebih dari 104, sekarang yang aktif hanya sekitar tiga puluhan saja. Jumlah pengangguran ada sekitar 200 ribu orang. Ini sangat berdampak kepada semua bidang," katanya.
Ia berharap BP Batam lebih fokus untuk menangangi shipyard ini sehingga tercipta lapangan kerja yang luas dan ekonomi di Batam bisa kembali tumbuh. (ian)
Sebelas perusahaan asing dari berbagai negara berminat investasi di Batam, Kepulauan Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja