Ketua BWI Mengaku Banyak Mendapatkan Titipan PR dari Sosok Ini
"Oleh karena itu, kami juga butuh media sebagai ujung tombak penyampai informasi," ucap Kamaruddin yang juga Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama.
Dia mengatakan salah satu penyebab masih minimnya realisasi wakaf uang di Indonesia, karena literasi masyarakat masih rendah. Namun, lanjut dia, sekarang sudah mulai banyak masyarakat yang ingin tahu soal wakaf.
Oleh karena itu, BWI dan Kemenag terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat.
Sampai saat ini, sumber wakaf terbanyak ialah tanah, yakni sekitar 450 ribu. Tanah-tanah wakaf ini ada yang produktif dan non-produktif.
"Ini jadi tugas BWI untuk memproduktifkan tanah-tanah wakaf tersebut agar bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, " ucapnya.
Dia menambahkan dari 450 ribu tanah wakaf, baru 53 persen yang besertifikat. BWI dan Kemenag pun menggencarkan pembuatan sertifikat tanah dengan menggandeng Kementerian ATR dan BPN.
Tercatat pada 2023 sebanyak 26 ribuan tanah wakaf yang diberikan sertifikat. Selain itu, itu setiap tahunnya paling sedikit 20 ribu tanah wakaf yang diberikan sertifikat.
"Sebelum bekerja sama dengan Kementerian ATR BPN, sertifikat tanah hanya 7 ribu per tahun. Sekarang 20 ribu sampai 26 ribu sertifikat tanah yang diterbitkan, " terangnya.
Memang, kata Kamaruddin, banyak tanah wakaf diperuntukkan bagi tempat ibadah.
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin mengaku banyak mendapatkan titipan PR dari Mohammad Nuh.
- Resmi, DQM Peduli Kini Berstatus Nazhir Wakaf Uang Setelah Terbit Surat dari BWI
- Wakaf Bisa Jadi Instrumen Membantu Prabowo Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Kemenag Evaluasi Pengelolaan Wakaf, Tertib Administrasi
- Mengenal Lebih Jauh tentang Wakaf Saham
- Arlect International di Jogja Bahas Ekonomi Syariah, Undang Peserta dari Berbagai Negara
- Harlah ke-17 BWI, Kemenag Launching Gerakan Indonesia Berwakaf