Ketua Dewan Kehormatan Golkar: Hentikan Segera Wacana Munaslub
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengingatkan semua pihak untuk segera menghentikan wacana penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai berlambang pohon beringin tersebut.
Pernyataan yang disampaikan Akbar tersebut merupakan satu dari lima keputusan Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar yang diputus dalam rapat internal di Jakarta, Rabu (2/8).
"Wacana mengenai penyelenggaraan munaslub yang dilontarkan beberapa aktivis partai, agar dihentikan,” tutur Akbar Tandjung dikutip dari Surat Keputusan Dewan Kehormatan yang ditandatangani, Rabu (2/8).
Permintaan penghentian wacana munaslub ini menjadi poin pertama dari keputusan Dewan Kehormatan Partai Golkar.
Dewan Kehormatan juga menyepakati untuk menyerahkan sepenuhnya pengambilan sikap dan keputusan terkait kandidat presiden dan kandidat wakil presiden kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Dewan Kehormatan menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk mengambil sikap dan keputusan dengan mengikuti perkembangan situasi dan kondisi bangsa dan negara,” ucapnya.
Dewan Kehormatan berpendapat penyerahan keputusan terkait capres dan cawapres merupakan mandat Munas dan Rapimnas DPP Partai Golkar kepada Airlangga sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Dewan Kehormatan dalam keputusannnya juga meminta seluruh jajaran partai berlambang pohon beringin fokus pada persiapan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar memutuskan lima hal, di antaranya meminta semua pihak segera menghentikan wacana munaslub.
- Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Menjaga Sektor Industri Dalam Negeri
- Menko Airlangga Hartarto Dorong Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah
- Hari Pertama Retreat Kabinet Merah Putih, Menko Airlangga: Sigap, Semangat dan Solid!
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini