Ketua DPD Berharap Tradisi Karapan Sapi di Madura jadi Atraksi Kelas Dunia

Oleh karena itu, LaNyalla meminta Komite III DPD RI agar mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lebih memberi perhatian kebudayaan dan kearifan lokal.
Dia menegaskan budaya merupakan simbol suatu masyarakat. Namun, lanjut dia, yang harus diperhatikan dari nilai-nilai budaya bukan hanya sekadar simbol prestise.
“Dalam konteks karapan sapi tentunya mengenai kejayaan pemilik sapi juara," pungkas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Salah satu daerah yang masih menjalankan budaya ini adalah Desa Mortajih, Pamekasan, Jawa Timur. Desa ini menjadi tuan rumah pelaksanaan kejuaraan karapan sapi se-Madura.
Kejuaraan kerapan sapi yang berlangsung selama dua hari itu dibagi tiga kelompok yaitu besar, sedang dan kecil dan diikuti puluhan pasang sapi se-Madura dan Probolinggo. (*/jpnn)
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap tradisi karapan sapi di Madura bisa terus dijaga kelestariannya, bahkan ditingkatkan menjadi atraksi kelas dunia.
Redaktur & Reporter : Boy
- Peringati Hari Raya Idulfitri 1446 H, Sultan: Mari Kita Saling Memaafkan dan Mendukung Dalam Pengabdian
- Semester Pertama Sebagai Anggota DPD RI, Dr Lia Istifhama Kembali Raih Award, Selamat
- Sultan Apresiasi Pemerintah Lakukan Transfer Tunjangan Guru ASN Secara Langsung
- Pererat Silaturahmi Antarstaf, FOKUS DPD RI Gelar Buka Puasa Bersama
- Ketua DPD RI Sultan B Najamudin Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi
- Sultan Apresiasi Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat