Ketua DPD Kritik Blusukan Ala Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPD RI Irman Gusman mengkritisi kegiatan blusukan yang kini populer berkat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya, kegiatan blusukan menandakan tidak berjalannya sistem dalam pemerintahan.
"Saya tidak bilang blusukan jelek. Tapi kalau sistemnya jalan pasti tidak akan blusukan," kata Irman saat ditemui di rumah dinasnya di Jalan Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (27/10).
Irman mencontohkan blusukan yang dilakukan oleh pelatih timnas U-19 Indra Sjafri demi mencari bibit-bibit pesepakbola berbakat. Menurut Irman, pelatih berkumis itu terpaksa harus turun langsung ke pelosok daerah mencari pemain karena tidak adanya sistem pembinaan yang baik.
Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat ini menilai blusukan sangat menghabiskan waktu dan energi seorang pemimpin. Padahal, yang paling dibutuhkan dari pemimpin adalah kebijakan nyata dan bukan sekedar interaksi langsung dengan masyarakat.
"Blusukan bagus tapi tidak bisa menjadi ukuran. Pemimpin itu dilihat dari kebijakan yang dikeluarkan bukan berapa kali dia ketemu warga," paparnya.
Lebih lanjut Irman juga mengaku bingung dengan porsi pemberitaan di media tentang blusukan Jokowi. Pasalnya, lanjut Irman, aksi blusukan Jokowi bukanlah sesuatu hal yang baru.
Menurutnya, sejak dulu sudah banyak kepala daerah yang turun langsung ke masyarakat. Hanya saja, kegiatan mereka tidak pernah terekspos media.
"Mungkin karena media kita Jakarta sentris. Zaman saya itu namanya turun ke bawah, turba, itu di daerah sudah biasa. Jadi saya bingung kenapa sekarang jadi ramai," tandas pria asal Sumatera Barat ini. (dil/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPD RI Irman Gusman mengkritisi kegiatan blusukan yang kini populer berkat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya, kegiatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lihatlah Aksi Warga Banten Tolak PSN PIK 2, Kiai Ikut Turun ke Jalan
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset
- Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang Tewaskan 4 Orang, Salah Satunya Sopir
- Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini