Ketua DPD LaNyalla Mempertanyakan Nasib Jakarta jika Ibu Kota Dipindahkan
"Pertanyaan sederhananya, siapa pengusaha yang memiliki kemampuan finansial untuk membeli atau menguasai BMN di Jakarta? Yang kita semua tahu, harganya sudah pasti di kelas premium. Ini harus jadi perhatian bersama," ujar LaNyalla.
Dia juga menjelaskan, DPD RI melalui ketua Komite I saat itu dilibatkan dalam pembahasan UU IKN, tetapi beberapa catatan dari DPD tidak diakomodasi.
"Senator Pak Teras Narang terlibat dalam pembahasan di fase pertama. Namun, dalam pandangan akhir, DPD RI memberi delapan catatan kritis kepada pemerintah," ucapnya.
Yang tidak kalah penting, ujar LaNyalla, adalah perlunya memikirkan new positioning Kota Jakarta dengan matang.
''Sejak awal, Jakarta harus menentukan mau menjadi kota kelas dunia yang seperti apa? Seperti Hong Kong, Singapura, dan Tokyo yang merupakan kota keuangan. Atau, kota budaya seperti Berlin, Copenhagen, Melbourne, Munich, Oslo, Roma, Stockholm. Atau, menjadi kota global baru, seperti Boston, Chicago, Madrid, Milan, dan Toronto," katanya.
Dalam kesempatan itu, Senator DPD RI asal DKI Jakarta Sylviana Murni, Pakar Otonomi Daerah Profesor Djohermasnyah, Mantan Anggota BPK RI Prof. Bahrullah Akbar, Ketua LKB Beky Mardani, Sejarawan Indonesia JJ Rizal, Tokoh Betawi Biem Benyamin, dan Budayawan Nasional Syamsuddin Hawsy juga hadir. (mrk/jpnn)
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta seluruh stakeholder terkait memperhatikan aset DKI Jakarta jika ibu kota dipindahkan ke Kalimantan
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- Bea Cukai Musnahkan Barang Ilegal Bernilai Miliaran Rupiah di Karimun