Ketua DPD: Paradigma APBN Keliru
Rabu, 16 Mei 2012 – 10:48 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman mengatakan besarnya jumlah anggaran negara dan harus habis digunakan dalam tahun anggaran tidak selalu berdampak positif terhadap pembangunan. Dikatakan, dengan menerapkan paradigma anggaran harus habis itu yang terjadi adalah penyunatan anggaran mencapai 30 persen dan praktek pembosoran pada kisaran 20 persen. "Artinya ada potensi kebocoran anggaran sekitar 50 persen," tegas senator asal Sumatera Barat itu.
Hal itu dikatakan Irman Gusman usai membuka diskusi Nasional tentang Perencanaan Anggaran Negara Secara Aspiratif, Partisipasif dan Akuntabel "Sortir Program", kerjasama DPD dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), di gedung Nusantara V, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (16/5).
"Selama ini misalnya tersedia anggaran Rp100 miliar dengan paradigmanya dana tersebut harus habis. Kalau tidak habis maka tahun anggaran berikutnya terjadi penurunan anggaran. Ini paradigma APBN ini keliru," kata Irman Gusman.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman mengatakan besarnya jumlah anggaran negara dan harus habis digunakan dalam tahun anggaran
BERITA TERKAIT
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- HUT ke-20 Bank Sumut Syariah, Pj Gubernur Minta Inovasi Dilanjutkan
- Peluncuran Online Eksklusif Heart Bag Kolaborasi Voneworld & Heart Evangelista, Hanya di Shopee
- DISPUSIP DKI Jakarta Beri Penghargaan kepada Penerbit & Mitra Kolaborasi
- TETO Rayakan Ultah Pertama dengan Bagikan Ratusan Ribu Produk Gratis di Jakarta
- Forum Bisnis Indonesia-Brasil Hasilkan Kerja Sama Bernilai USD 2,65 Miliar