Ketua DPD RI Ajak Negara Anggota MIKTA Jalin Kerja Sama Ekonomi dengan 34 Provinsi di Indonesia
Selain itu, ujar Lanyalla, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia kini meningkatkan perannya untuk memberdayakan sekitar 55 juta rakyat dalam kelompok generasi milenial dalam kelompok usia 16-30 tahun, yang telah ikut memberikan kontribusi nilai ekonomi kreatif sebesar 7,2 persen dari total nilai PDB Indonesia -- dan angka ini terus meningkat.
Tahun lalu Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif dan meskipun konferensi sejenis ini adalah yang pertama kali terjadi di dunia, Indonesia telah menyerahkan kepada PBB suatu rancangan tentang pengembangan Ekonomi Kreatif untuk diadopsi dalam Sidang Umum PBB, tukasnya.
Ia menegaskan bahwa makin besarnya perhatian Indonesia pada pengembangan ekonomi kreatif itu sejalan dengan kemajuan Iptek dan merupakan antisipasi terhadap perubahan-perubahan besar yang akan terjadi di masa depan.
Misalnya, meskipun 100 tahun Indonesia merdeka baru akan dirayakan pada 17 Agustus 2045, dari sekarang pun pemerintah dan parlemen sudah melihat jauh melampaui target waktu tersebut.
“Sekarang pun kami sudah memprediksi akan seperti apa negara kami pada tahun 2045 ketika kami merayakan 100 Tahun Indonesia Merdeka. Ketika itu negara terbesar di Asia Tenggara ini diproyeksikan akan menjadi ekonomi terbesar ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 320 juta jiwa, PDB di angka US$7 triliun yaitu jumlah yang melebihi gabungan PDB negara-negara MIKTA saat ini, dan ketika itu pendapatan per kapita kami sudah mencapai US$23.000,” kata La Nyalla,
Ia menambahkan “Menuju ke sana, maka sekarang pun komposisi Kabinet baru Indonesia sudah mencerminkan tekad kami untuk merealisasikan mimpi besar itu. Karena sekarang negara kami fokus mengembangkan industri kreatif serta memberdayakan sumber daya manusia demi menimba secara optimal pelbagai manfaat dari pengembangan potensi-potensi ekonomi digital yang tengah berkembang.”
Kepada para ketua parlemen MIKTA serta duta-duta besar dan diplomat lainnya yang menghadiri forum konsultasi ke-5 ketua-ketua parlemen MIKTA tersebut, La Nyalla menerangkan bahwa secara kontribusi terhadap PDB, Indonesia sudah menjadi negara terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sebab nilai kontribusi ekonomi kreatif Indonesia terhadap PDB sudah mencapai US$20 miliar dan mempekerjakan 8 juta pencipta lapangan pekerjaan (bukan pencari kerja) di sekitar 20 juta unit-unit usaha.
Angka ini terus bertambah karena jutaan orang berbelanja secara online setiap hari melalui aplikasi mobile.
Mengantisipasi perkembangan ini, Indonesia telah meluncurkan inisiatif yang disebut Hub Ekonomi Digital Inklusif guna menghasilkan model-model bisnis yang inovatif untuk menunjang pertumbuhan yang berkelanjutan seperti yang dipetakan oleh para ahli MIKTA dalam pertemuan di Yogyakarta pada bulan Juli tahun lalu.
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengajak negara-negara MIKTA lainnya untuk menjalin kerja sama bisnis, investasi, dan perdagangan dengan lebih dari 500 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia.
- Anggota DPD RI Jatim Lia Istifhama Bersilaturahmi dan Serap Aspirasi di Ponpes Al-Hakimy Pasuruan
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan
- Hasil Temuan DPD RI, Yorrys Raweyai: PSN Tangerang Perlu Didukung
- Sultan Dorong Pemda Lakukan Inovasi Kebijakan Pengurangan Angka ICOR Sektor Pangan di Daerah
- Komite IV DPD RI Dorong Mendag Mendukung Integrasi Perdagangan Antarpulau Melalui Platform Digital Nasional