Ketua DPD RI Minta Pemerintah Siapkan Skema Baru Mendatangkan Vaksin Covid-19
jpnn.com, BENGKULU - Indonesia terancam kehilangan 10 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Sebab, negeri ini yang awalnya akan mendapat 30 juta dosis untuk Maret-April, ternyata hanya mendapatkan 20 juta saja akibat adanya embargo.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan perhatian serius terhadap masalah itu, apalagi saat ini pemerintah sedang serius memutus penyebaran Covid-19.
"Menanggapi defisit vaksin yang dialami Indonesia karena pemberlakuan embargo hingga kehilangan 10 juta dosis vaksin, bukan hal yang mudah untuk diselesaikan. Untuk itu, pemerintah pun harus memberikan perhatian serius," katanya sesaat setelah mendarat di Bengkulu, Jumat (9/4).
Senator asal Jawa Timur ini mengatakan, defisit vaksin memang sudah diperkirakan sejak dari awal.
Semestinya, lanjut LaNyalla, Kementerian Kesehatan sudah memiliki peta jalan yang jelas, sehingga skema pemberian vaksin sesuai dengan jadwal.
"Kemenkes membuat skema opsi lain jika vaksin tidak dapat didatangkan," ujar LaNyalla memberi saran.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim itu meminta pemerintah memberikan skema lain yang lebih konkret apabila ketidakpastian kedatangan vaksin sangat tinggi.
LaNyalla mengatakan Kementerian Kesehatan sudah memiliki peta jalan yang jelas, sehingga skema pemberian vaksin sesuai dengan jadwal. Kemenkes membuat skema opsi lain jika vaksin tidak dapat didatangkan.
- Angka Miopia Diprediksi Tembus 275 Juta di 2050
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Sultan dan Beberapa Senator Rusia Membahas Kerja Sama Pertahanan dan Pangan