Ketua DPD Sampaikan Belasungkawa Atas Insiden Lion Air
jpnn.com, PADANG - Ketua DPD RI, Oesman Sapta menyampaikan rasa belasungkawa atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 160 tujuan Jakarta - Pangkal Pinang di perairan Karawang, Jawa Barat. Dirinya berharap masih ada korban yang selamat atas insiden tersebut.
“Saya atas nama DPD RI di seluruh Indonesia mengucapkan turut berdukacita atas kecelakaan ini. Mudah-mudahan ada yang selamat, kita berharap yang terbaik saja,” ucap Oesman Sapta dalam wawancara di UIN Imam Bonjol Padang, Senin (29/10).
Oesman Sapta berharap agar masyarakat tidak terlalu dini dalam menarik kesimpulan atas penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Oesman Sapta berpendapat bahwa pesawat baru dioperasikan 800 jam dan untuk pilot sendiri memiliki pengelaman penerbangan lebih dari 6.000 jam.
Dia berharap agar penyelidikan insiden ini diserahkan pada pihak-pihak yang berwenang. Meskipun begitu, dirinya berharap agar seluruh maskapai penerbangan dapat meningkatkan standar keselamatan. Tujuannya agar insiden serupa tidak akan terjadi kedepannya.
“Kehati-hatian harus dilakukan oleh semua penerbangan sedunia sebelum berangkat. Kita ga tahu penyebabnya apa, harus diserahkan dulu untuk diperiksa, agar betul-betul kita dapat menemukan apa penyebabnya. Jangan dari sekarang kita menuduh yang macam-macam,” pesan Senator asal Kalimantan Barat ini.(adv/jpnn)
Ketua DPD RI, Oesman Sapta menyampaikan rasa belasungkawa atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 160 tujuan Jakarta - Pangkal Pinang di perairan Karawang.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Senator Filep Wamafma Mengapresiasi Kemendikbud Tetap Jalankan Program Beasiswa PIP dan KIP Kuliah
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi Kejagung Tindak Tiga Hakim Terduga Terima Suap
- Dukung Indonesia Gabung BRICS, Sultan: Ekonomi Indonesia Perlu Tumbuh 8 persen
- Ketua DPD RI Usulkan Lemhanas Memproduksi Film Bertema Cinta Tanah Air dan Patriotisme
- Filep Wamafma: Komite III DPD RI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem
- Sultan Minta Pemerintah Memitigasi Potensi Permasalahan Pilkada Serentak 2024