Ketua DPD Sebut Kabupaten Agam Layak Jadi Sentra Tanaman Biofarmaka

Menurutnya, selama pandemi Covid-19, komoditas jahe sangat diburu konsumen. Bahkan karena tingginya permintaan, harga jahe juga terkatrol naik.
Buat pedagang, kata LaNyalla, hal ini tentu menguntungkan. Ia mengatakan potensi pertanian yang dimiliki Indonesia sangat besar.
Karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi langkah tepat apabila produksi tanaman ini bisa digenjot maksimal.
"Bahkan produksi tanaman jahe dapat dijadikan program nasional, mengingat tanaman ini bisa tumbuh di banyak daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera," paparnya.
Selain itu, alumnus Universitas Brawijaya Malang ini menilai produktivitas jahe bisa digenjot untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
"Permintaan negara-negara tetangga pun sangat tinggi. Jadi, kita punya peluang menjadi eksportir tanaman biofarmaka, salah satunya jahe. Peluang-peluang seperti ini harus bisa dimanfaatkan dengan jeli karena hasilnya sangat bermanfaat buat kita," katanya. (*/jpnn)
Keunggulan ini harus dimanfaatkan daerah dengan memperkuat atau mengembangkan tanam khas, baik tanaman pangan, tanaman hias, atau seperti Kabupaten Agam yang bisa mengembangkan biofarmaka.
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- 7 Cara Mudah Mengolah Biji Ketumbar, Kolesterol Bakalan Tidak Berkutik
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City
- Senator Lia Istifhama Apresiasi Respons Cepat KJRI Jeddah Dalam Menangani Jemaah Haji Indonesia