Ketua DPD Sebut Kabupaten Agam Layak Jadi Sentra Tanaman Biofarmaka
Menurutnya, selama pandemi Covid-19, komoditas jahe sangat diburu konsumen. Bahkan karena tingginya permintaan, harga jahe juga terkatrol naik.
Buat pedagang, kata LaNyalla, hal ini tentu menguntungkan. Ia mengatakan potensi pertanian yang dimiliki Indonesia sangat besar.
Karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi langkah tepat apabila produksi tanaman ini bisa digenjot maksimal.
"Bahkan produksi tanaman jahe dapat dijadikan program nasional, mengingat tanaman ini bisa tumbuh di banyak daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera," paparnya.
Selain itu, alumnus Universitas Brawijaya Malang ini menilai produktivitas jahe bisa digenjot untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
"Permintaan negara-negara tetangga pun sangat tinggi. Jadi, kita punya peluang menjadi eksportir tanaman biofarmaka, salah satunya jahe. Peluang-peluang seperti ini harus bisa dimanfaatkan dengan jeli karena hasilnya sangat bermanfaat buat kita," katanya. (*/jpnn)
Keunggulan ini harus dimanfaatkan daerah dengan memperkuat atau mengembangkan tanam khas, baik tanaman pangan, tanaman hias, atau seperti Kabupaten Agam yang bisa mengembangkan biofarmaka.
- Al Hidayat Samsu: Pemberian Kewenangan Kepada Perguruan Tinggi Mengelola Tambang Akan Membebani Dunia Akademik
- Ketua DPD RI Apresiasi Kebijakan Efisiensi Presiden Prabowo pada Anggaran dan Belanja Pemerintah
- Perihal Kebijakan Opsen Pajak Dalam UU HKPD, Senator DPD RI Lia Istifhama: Prioritaskan Fungsi Ekologi
- Senator Dedi Batubara Hadiri Dialog Publik Kelompok Cipayung Plus Sumut Terkait 100 Hari Kabinet Prabowo
- Tinjau Pembangunan IKN Bersama Pimpinan MPR, Senator NTT Abraham Paul Liyanto: Membanggakan
- Temui Anggota PPUU DPD RI Lia Istifhama, FM3 Bahas Dampak Sosial Ekonomi Reklamasi Pesisir Surabaya