Ketua DPR: Jika Surplus, Baru Ekspor
Setya mengatakan, untuk mendorong hal ini, hal pertama yang harus dipastikan adalah ketersediaan energi.
“Inti dari kebijakan sektor energi di pemerintahan Presiden Jokowi adalah pemerataan energi sebagai wujud keadilan sosial. Energi tak lagi dilihat sebagai komoditas, melainkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.
Dengan berpedoman kepada UUD 1945, DPR RI akan bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan energi bisa terpenuhi dengan baik tanpa perlu mengimpor.
“Kita harus menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri kita. Kita ingin minyak dan gas yang dihasilkan dari alam Indonesia, digunakan pertama kali untuk industri dan kebutuhan dalam negeri. Jika surplus, baru kita pertimbangkan untuk mengekspor,” katanya.
Dia optimistis masa depan energi di Indonesia akan tumbuh dengan baik.
“Jika kita bekerja keras dan tetap setia kepada peran sebagai warga Republik ini, kita semua dapat membantu membawa kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang dan generasi masa depan kita,” kata Setnov. (adv/jpnn)
Ketua DPR RI Setya Novanto membuka acara 1st Indonesia Energy Conference, Powering Indonesia's Economy: Reshaping the Energy Sector, Selasa (11.4)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Diundur, Komisi II DPR RI Ungkap Tanggalnya
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- F-PAN Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Mengatasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024