Ketua FAKTA Palembang Bantah Terkait Terorisme
Akui Santuni Anggota Kelompok Palembang
Kamis, 12 Februari 2009 – 15:51 WIB
JAKARTA - Ketua Forum Anti Pemurtadan (Fakta) Palembang Fauzi Bustam mengaku dua kali memberikan uang kepada terdakwa teroris Wahyudi. Pemberian pertama Rp300 ribu dan pemberian kedua Rp100 ribu. Namun pensiunan Pertamina itu membantah pemberian uang tersebut terkait dengan kegiatan terorisme, melainkan karena Wahyudi membersihkan dan menjaga/menunggu rumahnya yang kosong setelah ditinggal oleh orang tuanya almarhum Bustam Alamsyah meninggal dunia.
“Saya memberikan uang kepada Wahyudi itu karena kasihan saja. Dia menunggu rumah orang tua saya, dia membersihkan rumah dan merumput di sekitar rumah. Itu saja, saya tidak tahu kalau ada dugaan terkait kegiatan teroris itu,” paparnya di PN Jakarta Selatan, Kamis sore (12/2).
Sebelum Wahyudi, kata Fauzi, yang menungu rumah orang tuanya ialah ibunya Jalinus dan adik perempuannya Yusmaina (54). Namun pada Januari 2008 ibunya meninggal dunia, sehingga sang adik diajaknya pindah ke rumahnya di kawasan Jl Demang Lebar Daun, Palembang. Karena rumah yang ditempati Wahyudi (salah seorang terdakwa teroris) yang berlokasi di Jl Dwikora I/Jl Papera RT 34 RW 12 Kelurahan Sungai Pangeran, Palembang, Sumatera Selatan itu sering dijarah maling, akhirnya sang ahli waris pemilik rumah (Fauzi Bustam) meminta Heri Purwanto (salah seorang terdakwa teroris) untuk mengurusnya.
Namun, Heri mengurus rumah itu hanya berjalan tiga minggu. Akhirnya, Wahyudi yang diminta menjaganya. “Saya terkejut, saat baca di koran di Sumsel bahwa rumah saya itu digerebek Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Sumsel, katanya karena diduga ada bom dan bahan peledak. Bukan itu saja, rumah saya di Demang Lebar Daun juga digeledah, tapi tak ditemukan apa-apa, hanya dua handphone diambil petugas. Saya sudah minta handphone adik saya itu dikembalikan,” ceritanya.(gus/jpnn)
JAKARTA - Ketua Forum Anti Pemurtadan (Fakta) Palembang Fauzi Bustam mengaku dua kali memberikan uang kepada terdakwa teroris Wahyudi. Pemberian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat
- Seluruh Honorer Pelamar Seleksi Tahap 2 jadi PPPK Paruh Waktu, Waduh
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong