Ketua HMI Palu Diduga Meninggal tak Wajar di RS Madani
“Busa itu, bisa saja indikasi over dosis. Sedangkan muntah darah, karena mungkin ada pembuluh darahnya yang pecah, yang penyebabnya juga bisa karena over dosis. Kalau memang bunuh diri karena over dosis, pertanyaannya, darimana adik saya bisa dapat obat,”kata Fery, yang berusaha tetap tegar dan mengaku akan terus mencari keadilan di balik kematian sang adik.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Palu, AKP Yoseph AR Sudrajat kepada wartawan mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari pihak keluarga tersebut, maka kepolisian akan tetap menyelidiki penyebab pasti kematian korban, apakah memang murni bunuh diri, ataukah ada unsur kesengajaan. Meski begitu, pihak kepolisian masih menunggu hasil resmi dari visum yang dilakukan oleh dokter Rumah Sakit Bhayangkara Palu. “Yang dilakukan hanya visum, karena keluarga menolak untuk dilakukan otopsi,” ungkapnya.
Yoseph juga mengaku sangat menyayangkan tindakan dari pihak RSUD Madani, yang sama sekali tidak melaporkan adanya kejadian penemuan mayat. Sebab, jika benar laporan awal korban bunuh diri maka polisi lah yang harus terlebih dahulu mengangkat jenazah setelah dilakukan olah TKP. Hal ini berbeda jika pasien meninggal murni karena penyakit.
“Ini kan laporannya bunuh diri, yah seharusnya kami dilaporkan ketika pertamakali melihat mayat,” terang Kasat.
Untuk itu penyidik akan segera memanggil pihak RSUD Madani, untuk dimintai keterangan. Mereka yang akan dipanggil mulai perawat jaga dan dokter jaga saat korban ditemukan sudah tidak bernyawa. “Surat panggilannya sudah kami buat tinggal dilayangkan,” tegas Yoseph.
Sementara itu pihak RSUD Madani yang hendak dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, belum berani untuk memberikan keterangan. Kepala Seksi Keperawatan RSUD Madani, Hj Hartina Hamid yang dimintai keterangannya terkait kematian pasien tersebut tidak berani untuk menjelaskan secara pasti, meski dirinya mengetahui adanya kejadian tersebut.
“Iya saya tahu ada itu (kematian pasien). Tapi yang lebih berhak memberikan keterangan ibu direktur, bukan saya,” kata Hartina. Sementara Direktur RSUD Madani, Dr Isharwati MKes, yang hendak ditemui wartawan tidak berada di tempat, karena sedang mengikuti rapat pimpinan (Rapim).
Jenazah korban, siang kemarin langsung dimakamkan keluarga di kampung halamannya, di Desa Tanjung Padang, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Sadam Fadly, belum lama ini terpilih sebagai Ketua HMI Cabang Palu, dan pada 25 September mendatang rencananya akan diwisuda, namun telah lebih dulu dipanggil Sang Khaliq. (agg)
PALU – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu terpilih, Sadam Fadly diduga meninggal tidak wajar di RSUD Madani Palu, Sulawesi Tengah,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pidie Aceh
- Banjir Rob Kembali Merendam Satu RT di Pluit Jakarta Utara
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan
- Sopir Bus Mengantuk Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang