Ketua IAI Tulungagung Meminta Apoteker dan Apotek Terus Mendukung Program JKN-KIS

“Dalam pelaksanaannya, misalnya yang pertama, harus tetap berkomunikasi, terdapat harmonisasi stakeholder, pasien, provider supaya baik,” katanya.
Menurut Adi, ketika ada isu atau problem di lapangan maka bisa dicarikan solusinya. Dia mencontohkan di Tulungagung terkait peningkatan mutu, edukasi kepada pasien PRB, dan kepesertaan aktif peserta PRB.
“Salah satu tools-nya yang disepakati bersama pakai Koper Sobat (Koordinasi Dokter, Apoteker melalui Senam dan Pengambilan Obat PRB). Program itu harus dievaluasi, dianalisis akar permasalahannya, dimodifikasi yang tepat," ujarnya.
Menurut Adi, harus ada perencanaan ulang dalam proses pengembangan peran apotek dan apoteker dalam Program JKN-KIS.
Dia melihat tingkat kehadiran peserta aktif PRB baru mencapai 50 persen.
Oleh karena itu, Adi berharap pihak apotek tidak hanya datang ke FKTP untuk sekadar melaksanakan fungsinya.
Secara gamblang, Adi menginginkan adanya terobosan program agar menarik bagi peserta JKN, terutama dari sisi apotek dan apoteker.
"Harus ada semacam program kreatif apotek untuk mendorong karyawan agar tetap semangat, berkinerja positif, dan dapat berdampak pada tujuan keselamatan pasien di apotek, khususnya pada pasien PRB,” katanya.
Ketua IAI Tulungaung Adi Wibisono mengajak apoteker dan apotek untuk terus mendukung program pemerintah, JKN-KIS. Menurut Adi, JKN-KIS merupakan salah satu wujud eksistensi profesi khususnya apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyaraka
- Solikhati Lega, JKN Tanggung Semua Biaya Operasi Patah Tulang Anaknya
- BPJS Kesehatan Jamin Layanan Kesehatan Komprehensif Bagi Ibu Hamil
- Keren, BPJS Kesehatan Siapkan Layanan Gratis bagi Pemudik
- BPJS Kesehatan Semarang Pastikan Layanan JKN Berjalan Selama Libur Lebaran 2025
- BPJS Kesehatan Pastikan Mantan Pekerja Sritex Group Tetap Terlindungi JKN
- Admedika dan Great Eastern Life Indonesia Luncurkan AdClaim Optimalisasi Layanan BPJS