Ketua Ikadi: Islam Itu Agama Kasih Sayang

Ketua Ikadi: Islam Itu Agama Kasih Sayang
Mengisi Ramadan dengan mengaji. Foto: JPNN

"Kalau orang Islam pasti tidak akan melakukan hal-hal kekerasan, apalagi melakukan teror di bulan Ramadan ini. Dengan demikian, bila ada yang melakukan itu, perlu ditelusuri apa motivasinya dan siapa sebenarnya mereka. Kita perlu hati-hati dengan kelompok seperti ini agar umat merasa aman," terang Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

Dia menilai, salah satu yang mendasari orang-orang melakukan kekerasan atas nama agama itu karena mereka salah memaknai jihad.

Menurutnya, jihad itu seharusnya berjuang untuk menegakkan kebenaran dan agama Allah dengan cara yang baik.

Dengan demikian, caranya juga harus dilakukan dengan baik, bukan dengan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain.

Karena itu, alangkah baiknya bila bulan Ramadan ini diisi untuk mengukuhkan ibadah, berbuat baik kepada sesama dan memperkuat hubungan dengan pencipta dan sesama.

Sebab, orang yang bertakwa itu adalah orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

"Kalau Allah melarang membunuh, berbuat jahat, merusak, maka kita harus taat menjauhi hal-hal seperti itu sehingga ketakwaan ini semakin kokoh. Apalagi takwa itu salah satu tujuan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dengan ketakwaan ini bangsa Indonesia merasa aman, karena kalau ribut dan terjadi teror terus, semua menjadi rugi. Ekonom rugi, pedagang rugi, politisi rugi, Indonesia rugi," ungkap Kiai Satori.

Dia menegaskan, karena Islam agama yang lembut, orang yang masih memiliki pemikiran radikal itu harus memahami agama Islam yang sebenarnya dan sumber yang baik.

Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan kedamaian. Islam juga agama penuh jiwa dan semangat kebangsaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News