Ketua Ikadi: Ulama Bisa Memperkuat Persatuan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail mengatakan, ulama merupakan guru yang bisa merekatkan persatuan.
Menurut dia, dalam sejarah Indonesia, ulama juga dikenal sebagai guru bangsa yang tanpa lelah telah ikut membangun dan mempertahankan kedaulatan.
“Ulama itu tidak hanya sekadar mengajarkan agama, tapi juga sebagai contoh dan merupakan guru bagi masyarakat. Ulama juga bisa menyatukan umat dan masyarakat pada umumnya serta tidak memecah belah,” kata Satori, Senin (10/12).
Namun, dia tidak memungkiri ada seseorang yang mengaku sebagai ulama tetapi justru malah sering mengucapkan ujaran kebencian yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Ulama itu tentunya adalah orang-orang yang dalam ucapannya selalu baik, dalam berperilaku juga baik, yang tentunya sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah yang tentunya dengan mengambil contoh kehidupan dari Nabi. Bukan malah berbicara menjelek-jelekkan,” kata Direktur Pascasarjana Pasca sarjana Universitas Islam As Syafi’iyah Jakarta ini.
Karena itu, dirinya berpesan kepada masyarakat agar memilih ulama yang dapat dijadikan panutan.
Dia juga tidak setuju jika para ulama tak diperbolehkan berbicara hal-hal berbau politik.
“Bicara politiknya tentunya hal-hal yang benar, hal hal yang bisa mengangkat martabat dan harkat bangsa ini. Dengan demikian, bangsa ini juga merasa terayomi oleh para ulama,” tutur Satori. (jos/jpnn)
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail mengatakan, ulama merupakan guru yang bisa merekatkan persatuan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Demi Kelancaran Kampanye, Ridwan Kamil Minta Restu ke Ponpes Darul Ishlah
- AKBP Kurnia Ajak Ulama dan Santri Jaga Keamanan-Ketertiban Jelang Pilkada di Meranti
- Ulama Pendukung Anies Doakan Pramono-Rano Karno Menang di Pilgub Jakarta
- Batal Dukung Andika Hazrumy, Puluhan Ulama Serang Doakan Zakiyah-Najib Menang Pilkada
- Cawagub Aceh Tu Sop Meninggal Dunia, Dikebumikan di Bireuen
- Menteri Bahlil Bersilaturahmi ke Sheikh Sayyid Ahmad di Madinah