Ketua Komisi I Isyaratkan Tak Setuju ada Jabatan Wakil Panglima TNI

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik terkesan tidak sependapat dengan rencana Presiden Joko Widodo memunculkan kembali jabatan Wakil Panglima TNI.
Mahfudz mengaku belum mendapat konfirmasi langsung dari pemerintah soal wacana ini. Tapi dia menilai bila itu dilakukan Presiden Joko Widodo, maka terjadi kontraproduktif karena sebelumnya presiden menghapus jabatan wakil menteri pertahanan.
"Saya belum dapat info langsung soal itu. Kalau ikuti kebijakan penghapusan pos Wamenhan, semestinya tidak ada usulan pos wapang (Wakil Panglima)," kata Mahfudz saat dihubungi, Rabu (18/3).
Dia berpandangan secara operasional, tugas-tugas seorang panglima sudah bisa dibantu dengan keberadaan asisten. Apalagi di jajaran panglima sudah ada posisi kepala staf di masing-masing matra.
Di sisi lain, Mahfudz menyebut tidak ada aturan tegas mengenai jabatan wakil panglima TNI dalam UU. Sehingga kalau posisi itu tetap diadakan kembali juga tidak pas.
"Gak diatur di UU. Mubazir pos wapang, malah berpotensi tumpang-tindih tupoksi. Gak efektif dan efesien organisasinya," pungkas politikus PKS ini.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik terkesan tidak sependapat dengan rencana Presiden Joko Widodo memunculkan kembali jabatan Wakil Panglima
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024