Ketua Komisi VII DPR: Menterinya Saja Sekalian Diganti
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu mengatakan persoalan yang terjadi di PT PLN (Persero) pascablackout-nya transmisi Ungaran - Pemalang 500 kV, sangatlah serius.
Kehadiran Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Kantor Pusat PLN pada Senin (5/8) juga membuktikan keberadaan BUMN tersebut sangat penting. Namun, Gus heran kenapa posisi direktur utama PLN dibiarkan kosong.
BACA JUGA: Ratu Tisha Tiba di Stadion Andi Mattalatta, Suporter: Selamat Datang Mafia, Huuuuu…
"Saya khawatir dengan tidak adanya dirut defenitif di PLN sehingga tidak ada yang berani ambil inisiatif. Masalahnya dirutnya tidak ada, dan kekosongan ini seolah dibiarkan bahkan pelaksana tugasnya pun sebentar-sebentar diganti," kata Gus Irawan kepada JPNN.com, Selasa (6/8).
Pascapenetapan tersangka Sofyan Basyir oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Menteri BUMN Rini Soemarno sudah menunjuk beberapa kali Plt dirut PLN. Pertama adalah Muhammad Ali yang menjabat selama 20 hari.
Kemudian, Djoko Raharjo Abumanan, menyusul Edwin Hidayat Abdullah yang kemudian digantikan Sripeni Inten Cahyani per 2 Agustus lalu atau 2 hari sebelum terjadi blackout.
"Ini tanggang jawab Meneg BUMN dan Menteri ESDM. Menterinya saja sekalian diganti. Lagian kan presiden akan lanjut, beliau bisa ganti menteri yang tidak perform agar program bagi mencapai visi, misi yang dijanjikan dalam masa kampanye segera dijalankan tanpa harus menunggu periode berjalan berakhir," tutur politikus Gerindra itu.
BACA JUGA: Lanjutan Sidang Prada DP Pemutilasi Sang Pacar: Pengakuan Saksi Elsa Eliza Sungguh Mengejutkan
Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu mengatakan persoalan yang terjadi di PT PLN (Persero) pascablackout-nya transmisi Ungaran - Pemalang 500 kV, sangatlah serius.
- Jawaban PLN Ditanya Kompensasi Imbas Pemadaman Listrik
- Alhamdulillah, Listrik di Sumbagsel Kembali Normal 100 Persen
- Duh, PLN Belum Tahu Penyebab Utama Pemadaman Listrik Total di Sumbar
- Listrik di Pekanbaru Mati Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Listrik Padam, Operasional LRT Sumsel Terhenti
- Penerapan Power Wheeling Perlu Dipercepat untuk Mengatasi Pemadaman Listrik