Ketua Komisi X DPR Dukung Wacana 1 Oktober Jadi Hari Duka Sepak Bola Nasional
“Ironisnya selama satu tahun pasca kejadian tersebut tidak ada perbaikan signifikan dalam pengelolaan sepak bola di tanah air. Padahal ada ratusan nyawa dan korban luka hingga trauma yang sudah menjadi tumbal,” kata Huda.
Dia merinci saat ini belum muncul perbaikan regulasi PSSI yang menjamin tidak adanya conflict of interest dalam pengelolaan liga. Belum juga ada standar pengamanan keamanan yang dirilis dari hasil diskusi PSSI dengan FIFA.
Selain itu belum ada langkah pembinaan secara sistematis bagi perangkat pertandingan.
“Bahkan janji perbaikan-perbaikan stadion tempat pertandingan Liga 1 dan Liga II agar lebih aman untuk penonton belum nampak secara signifikan,” ujarnya.
Politikus PKB ini menegaskan seharusnya Tragedi Kanjuruhan menjadi titik tolak perbaikan besar-besaran terhadap ekosistem pembinaan sepak bola di tanah air.
Huda mengingatkan jangan sampai ratusan korban meninggal dan ribuan luka serta trauma menjadi sia-sia ditelan gegap gempita penyelenggaran sepak bola Liga I dan Liga II yang kini telah kembali bergulir.
“Tragedi Kanjuruhan menurut kami harus diselesaikan secara tuntas. Masih adanya gelombang protes dari keluarga korban menunjukkan memang belum ada penyelesaian komprehensif terkait kasus ini,” pungkas Huda.(fri/jpnn)
Wacana 1 Oktober jadi Hari Duka Sepak Bola Nasional yang disuarakan oleh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mendapat respons banyak kalangan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Film Elang Menyibak Tabir Gelap di Balik Sepak Bola Indonesia
- Raih Poin Penuh Lawan PSIS, Malut United Berikan Luka Mendalam Buat Mahesa Jenar
- MilkLife Soccer Challenge Sukses Tumbuhkan Minat Siswi Rangkai Mimpi Jadi Bintang Sepak Bola Masa Depan
- Habib Bola
- PNM Liga Nusantara 2024: Sinergi Sepak Bola dan Pemberdayaan UMKM
- Berita Duka, Pelatih Persewangi Banyuwangi Syamsuddin Batolla Meninggal Dunia