Ketua KPK Firli Bahuri Minta Bantuan Masyarakat, Ini Penting
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta bantuan seluruh masyarakat untuk memantau Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para abdi negara. Cara mengeceknya juga mudah.
"Peran masyarakat dalam memantau kepatutan serta kejujuran para penyelenggara negara dalam menyampaikan LHKPN sangat penting dan kami butuhkan," kata Firli Bahuri dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (31/3).
Firli mengatakan masyarakat dapat mengetahui harta kekayaan penyelenggara negara dengan mengetik namanya pada kolom "search" (pencarian) di laman e-Announcement LHKPN pada e-lhkpn.kpk.go.id.
Setelah menekan tombol enter pada pencarian itu maka akan keluar ikhtisar LHKPN penyelenggara negara yang bersangkutan.
Melalui ikhtisar itu masyarakat bisa melihat wajar tidaknya harta dan kekayaan yang dilaporkan oleh penyelenggara negara dimaksud.
"Jika melihat ada yang ganjil, masyarakat dapat melaporkannya pada kolom komentar yang tersedia. Tinggal ditulis harta dan kekayaan apa saja yang tidak wajar atau belum disampaikan abdi negara tersebut," ujar Firli.
Mantan Kapolda Sumsel itu menyebut kepatutan dalam kepatuhan saat menyampaikan LHKPN merupakan cerminan jiwa dan jati diri serta kepribadian baik seorang penyelenggara negara.
Bagi penyelenggara negara, LHKPN seyogianya berfungsi sebagai alarm untuk mengukur wajar tidaknya harta atau halal haram kekayaan yang diperoleh.
Ketua KPK Firli Bahuri meminta bantuan seluruh masyarakat untuk memonitor harta kekayaan penyelenggara negara melalui LHKPN.
- Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden, KPK Panggil Dirut Anomali Lumbung Teddy Munawar
- KPK Menyita 44 Aset dan Ratusan Miliar terkait Kasus Korupsi di LPEI
- KPK Dalami Keterlibatan Shanty Alda dalam Kasus Suap dan TPPU Abdul Gani Kasuba
- Gelar Aksi di KPK, BNAK Soroti Soal Gaya Hidup Mewah Dua Petinggi Kejagung Ini
- KPK Memburu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Wahai Paman Birin, di Mana Kau?
- Kasus Korupsi Jalan Tol Trans-Sumatera, KPK Panggil eks Bos PT Hutama Karya