Ketua KPK Ingatkan Warga Indonesia tak Sembarangan Memilih Kepala Daerah

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengaku sangat prihatin masih adanya pejabat daerah yang diduga melakukan praktik suap menyuap.
"Lagi-lagi dengan prihatin kami ingin sampaikan kepada Anda," kata Agus saat jumpa pers hasil operasi tangkap tangan Wali Kota Cimahi, Jawa Barat nonaktif Atty Suharty Tochija, di kantornya, Jumat (2/12) malam.
KPK sudah menetapkan Atty dan suaminya, mantan wali kota Cimahi, M. Itoc Tochija sebagai tersangka suap.
Keduanya diduga menerima suap Rp 500 juta dari pengusaha Triswara Dhanu Brata dan Hendriza Soleh Gunadi.
Selain pengusaha, Triswara dan Hendriza diketahui berprofesi sebagai dosen.
Suap diberikan sebagai ijon proyek pembangunan Pasar Atas Cimahi 2007 senilai Rp 57 miliar.
"Dari kesepakatan, MIT dan ATS akan mendapatkan Rp 6 miliar," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, Jumat (2/12).
Agus Rahardjo menegaskan, ini juga peringatan kepada rakyat Indonesia untuk tidak sembarangan memilih kepala daerah.
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengaku sangat prihatin masih adanya pejabat daerah yang diduga melakukan praktik
- Sebuah Keresehan Tentang Hak Cipta Karya Seni di Tengah Gempuran Teknologi AI
- Mahkamah Agung Kabulkan PK Antam, Batalkan Kemenangan Budi Said
- Terpeleset, 3 Mekanik Tewas Terjatuh ke Sumur Limbah di Sumedang
- Digelar Serentak, Khataman Al-Qur’an NU Global Akan Menggema di Seluruh Dunia, Targetkan Rekor MURI
- Danone Indonesia Berkomitmen Sajikan Produk Halal & Tayib untuk Indonesia Lebih Sehat
- Gelar Bazar Murah di Subang, Waka MPR: Ringankan Beban Masyarakat