Ketua KPK Tegaskan Kemendagri Abaikan Saran LKPP soal e-KTP
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di era kepemimpinan Gamawan Fauzi tak menggubris Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) 2011-2012.
Padahal, Agus yang kala itu memimpin LKPP sudah memberi saran kepada Kemendagri sebelum merealisasikan proyek senilai Rp 6 triliun itu. "Kan saya sudah pernah sampaikan ke beberapa pihak pada waktu itu," katanya di kantor KPK, Kamis (27/10).
Namun, ujar Agus, saran LKPP tak didengarkan pihak-pihak yang melaksanakan proyek. Hingga akhirnya terjadilah kasus korupsi itu.
"Kami banyak memberikan saran. Kemudian sarannya tidak diikuti, ya kejadiannya seperti ini," kata Agus.
Salah satu saran LKPP adalah agar paket proyek e-KTP harus dipecah. Kemudian lelangnya melalui sistem elektonik.
"Pada waktu itu memang lewat e-programer tapi hanya mengumumkan saja. Prosesnya tidak dilaksanakan," katanya.
Agus pun mengaku tak tahu alasan Kemendagri kala itu tetap memaksakan realisasi e-KTP tanpa menggubris saran LKPP. Padahal Kemendagri hingga jelang penandatanganan kontrak lelang masih meminta saran LKPP.
Namun, sambung Agus, LKPP memilih menarik diri karena sarannya tak digubris. "Tapi kita di LKPP sudah mundur mereka masih tanya," katanya.
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di era kepemimpinan Gamawan
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad