Ketua KPSN Ungkap Konsekuensi Perjuangan Perbaiki PSSI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengaku mendirikan organisasi yang dipimpinnya karena merasa prihatin atas kondisi olahraga si kulit bundar.
Selama ini sepak bola Indonesia tidak bisa bersaing di pentas internasional. Salah satu penyebabnya ialah adanya praktik pengaturan skor.
Suhendra pun menggunakan KPSN untuk memberantas pengaturan skor serta menghadirkan perubahan di tubuh PSSI ke arah yang lebih baik.
Dia menjelaskan, KPSN ingin mengembalikan khitah PSSI sebagai alat perjuangan dan pemersatu bangsa.
Suhendra sekaligus menepis klaim salah satu jurnalis yang menyebut KPSN bertujuan melengserkan Edy Rahmayadi dari kursi ketua umum PSSI.
“Bahwa dalam perjuangan ke arah PSSI yang lebih baik itu ada pihak-pihak yang menjadi korban, misalnya ketua umum mundur atau Plt ketua umum menjadi tersangka, itu konsekuensi perjuangan,” kata Suhendra, Sabtu (23/3).
Menurut Suhendra, perjuangan ke arah yang lebih baik memang membutuhkan pengorbanan.
“Revolusi kadang-kadang memang menelan anak kandungnya sendiri,” ujar Suhendra.
Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengaku mendirikan organisasi yang dipimpinnya karena merasa prihatin atas kondisi olahraga si kulit bundar.
- Karier Kurniawan Yulianto Sebelum Jadi Pelatih Striker Timnas U-20 Indonesia
- Sengit dan Seru! Persaingan Tersaji Jelang Top 6 PNM Liga Nusantara 2025
- PSSI Cari 10 Kandidat Asisten Pelatih Lokal Pendamping Patrick Kluivert
- Erick Thohir Mania Dukung Timnas Indonesia di Bawah Asuhan Patrick Kluivert Tembus Piala Dunia
- Erick Thohir Siapkan Satu Asisten Pelatih Untuk Regenerasi Pemain Timnas
- Indonesia Pengin Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2031, Menko AHY Bergerak