Ketua KPSN Ungkap Konsekuensi Perjuangan Perbaiki PSSI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengaku mendirikan organisasi yang dipimpinnya karena merasa prihatin atas kondisi olahraga si kulit bundar.
Selama ini sepak bola Indonesia tidak bisa bersaing di pentas internasional. Salah satu penyebabnya ialah adanya praktik pengaturan skor.
Suhendra pun menggunakan KPSN untuk memberantas pengaturan skor serta menghadirkan perubahan di tubuh PSSI ke arah yang lebih baik.
Dia menjelaskan, KPSN ingin mengembalikan khitah PSSI sebagai alat perjuangan dan pemersatu bangsa.
Suhendra sekaligus menepis klaim salah satu jurnalis yang menyebut KPSN bertujuan melengserkan Edy Rahmayadi dari kursi ketua umum PSSI.
“Bahwa dalam perjuangan ke arah PSSI yang lebih baik itu ada pihak-pihak yang menjadi korban, misalnya ketua umum mundur atau Plt ketua umum menjadi tersangka, itu konsekuensi perjuangan,” kata Suhendra, Sabtu (23/3).
Menurut Suhendra, perjuangan ke arah yang lebih baik memang membutuhkan pengorbanan.
“Revolusi kadang-kadang memang menelan anak kandungnya sendiri,” ujar Suhendra.
Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengaku mendirikan organisasi yang dipimpinnya karena merasa prihatin atas kondisi olahraga si kulit bundar.
- Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Gagal Penuhi Target, PSSI Evaluasi Shin Tae Yong?
- Tanpa Pemain Diaspora PSSI, Shin Tae Yong Hanya Pelatih Biasa
- Ternyata Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pesan Tegas Erick Thohir untuk Shin Tae Yong: Jangan Banyak Mengeluh, Fokus di Program
- Timnas Indonesia Gagal Mengalahkan Laos, Erick Thohir tidak Puas