Ketua KPU Berterima Kasih Kepada NasDem
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi faktual terhadap Partai Nasional Demokrat (NasDem), Minggu (28/1). Verifikasi dilakukan langsung di Kantor DPP NasDem di Gondangdia, Jakarta Pusat.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, verifikasi faktual ini merupakan sesi pertama di antara verifikasi semua partai politik. Selain NasDem, sesi pertama ini juga memverifikasi Partai Bulan Bintang (PBB).
"Saya terima kasih kepada Partai NasDem. Karena saat jadwal dikirim, NasDem langsung setuju," kata Arief di hadapan para elite NasDem di Kantor DPP NasDem.
Arief menyampaikan kepada NasDem agar membantu tim KPU dan juga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam melakukan verifikasi. Hal ini merupakan tugas kontitusional yang harus dipatuhi oleh semua partai politik.
"Saya pikir kerja kami masih panjang sampai pilpres. Mudah-mudahan kerja sama ini dan dukungan dari NasDem terus mengalir untuk menyelenggarakan pemilu demi mewujudkan demokrasi dan pemilu yang baik," kata dia.
Dalam verifikasi ini, turut hadir Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal NasDem Johnny Plate.
Johnny mengatakan, pengurus pimpinan pusat Nasdem terdiri dari 35 orang di mana di antaranya terdapat sembilan perempuan. Johnny mengatakan, seluruhnya hadir kecuali Victor Laiskodat dan Rachmat Gobel karena memiliki tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
"Kami sampaikan, pimpinan pusat Partai NasDem juga didukung oleh majelis tinggi empat orang, dewan pertimbangan 25 orang, dewan pakar 21 orang dan mahakamah partai tiga orang," kata dia.
Dari 35 orang pengurus pimpinan pusat NasDem, cuma Victor Laiskodat dan Rachmat Gobel yang tidak hadir.
- Lolos Verifikasi Faktual Calon Anggota DPD Dapil Jatim, Begini Komentar LaNyalla
- Verifikasi Faktual Parpol, Bawaslu Nyatakan KPU Sulsel Tak Bersalah
- Partai Ummat Jadi Peserta Pemilu 2024, Amien Rais Langsung Berkata Manis
- Amien Rais Sempat Tuding KPU Singkirkan Partai Ummat, Kini Memuji-Muji Begini
- Kader Partai Ummat Bergerak di NTT dan Sulut
- Presiden Jokowi: Gagal Koalisi, Nanti yang Dituduh Istana Lagi