Ketua KTKI: Dunia Digital Menggiurkan, Risikonya Banyak, Nakes Harus Siap
jpnn.com, JAKARTA - Literasi digital di era digital menjadi hal yang penting diterapkan di berbagai sektor pekerjaan, termasuk kesehatan.
Ketua Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Amirudin Supartono STr.KES.,M.M menyampaikan tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan dan keselamatan pasien.
"Teknologi semacam Artificial Intelligence (AI) dan alat-alat medis yang canggih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan,” ujar Amirudin pada kegiatan Literasi Digital sektor Pemerintahan kepada KTKI Seri 3 yang digelar di Jakarta Pusat belum lama ini.
Menurut Amirudin, meski era digital menawarkan berbagai alternatif untuk memudahkan aktivitas manusia, terdapat beberapa tantangan dan risiko yang patut diwaspadai.
Tantangan-tantangan tersebut dapat berupa keamanan data hingga penyalahgunaan informasi yang beredar.
"Oleh sebab itu, nakes harus mengikuti pelatihan berkala untuk dapat menyesuaikan diri di dunia digital,” lanjutnya.
Amirudin menekankan kegiatan yang digelar atas kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dengan KTKI ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para tenaga kesehatan (nakes).
Tujuannya meningkatkan wawasan mengenai teknologi digital untuk dapat menggunakannya secara bijak dan bertanggung jawab dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Ketua KTKI menyampaikan dunia digital sangat menggiurkan, tetapi risikonya banyak sehingga nakes harus siap
- thekmedia Tawarkan Strategi Tepat untuk Menguasai Pasar Digital
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Milenial Dominasi Pengguna BYOND, BSI Hadirkan Literasi Digital di Mal-Mal Jabodetabek
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi