Ketua KY: Sedikitnya Kami Butuh Anggaran Rp 1 Triliun
Sabtu, 06 Juli 2013 – 22:23 WIB
JAKARTA – Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki bereaksi atas langkah pemerintah yang ikut memotong anggaran lembaga pengawasan hakim tersebut dengan alasan untuk mendanai pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang.
“Kalau untuk biaya politik, itu tidak terbatas. Tapi biaya untuk membangun hukum di negara ini masih ngadat. Dana untuk Komisi Yudisial (KY) saja dipotong untuk mendanai pemilu, ini naif,” ujarnya dalam workshop yang digelar The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) bekerjasama dengan United States Agency International Development (USAID) di Yogyakarta, Sabtu (6/7).
Padahal sebagai negara hukum, pemerintah menurut Suparman seharusnya berupaya semaksimal mungkin menyokong keberadaan lembaga-lembaga hukum yang ada. Namun sayangnya ia tidak menyebut seberapa besar pemangkasan anggaran yang dialami KY. Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Yogyakarta ini hanya memaparkan, jika dalam lima tahun terakhir anggaran yang diterima KY tidak lebih dari Rp 500 miliar.
“Jadi setiap tahun KY hanya menerima Rp 100 miliar. Dana itu untuk digunakan mulai dari belanja barang hingga honor staf-staf yang ada,” ujarnya.
JAKARTA – Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki bereaksi atas langkah pemerintah yang ikut memotong anggaran lembaga pengawasan hakim tersebut
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers