Ketua MA Dinilai Seperti Kebakaran Jenggot
Jumat, 17 Juni 2011 – 21:50 WIB

Ketua MA Dinilai Seperti Kebakaran Jenggot
JAKARTA- Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial (KY), Suparman Marzuki mengaku heran dengan pernyataan ketua Mahkamah Agung, Harifin Andi Tumpa yang menyebut pemanggilan hakim perkara Antasari Azhar dan kasus Abu Bakar Ba'syir akan mengacaukan sistem peradilan di Indonesia. Menurutnya, sejak lembaga yang bertugas mengawasi kode etik dan prilaku hakim ini didirikan pada tahun 2005, tidak ada permasalahan dengan sistem peradilan setelah para hakim yang memenuhi panggilan KY diperiksa.
"KY sudah berdiri selama 6 tahun. Buktinya, selama ini hakimnya responsif yang memenuhi panggilan KY dan tidak masalah bagi peradilan," kata Suparman kepada JPNN, Jumat (17/6).
Baca Juga:
Suparman mempertanyakan mengapa ketua MA sangat menentang rencana Komisi Yudisial untuk memeriksa majelis hakim dalam perkara tersebut. "Selama ini, hakim yang memenuhi panggilan KY akomodatif (menerima), tapi kenapa MA seperti kebakaran jenggot," ujar Suparman.
Seperti diwartakan, rencana pemanggilan hakim kasus Antasari Azhar dan kasus Abu Bakar Ba'syir oleh Komisi Yudisial (KY) ditanggapi negatif oleh Mahkamah Agung (MA). MA mempersilakan KY memeriksa semua hakim dengan risiko sistem peradilan menjadi kacau.
JAKARTA- Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial (KY), Suparman Marzuki mengaku heran dengan pernyataan ketua Mahkamah Agung,
BERITA TERKAIT
- Mahfud MD Bilang Begini soal Lagu Band Sukatani yang Menyentil Polisi
- Pendekar 08 Bagikan 80 Tong Sampah untuk Mendukung Kebersihan Lingkungan
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara