Ketua Majelis Pendidikan Katolik Ungkap Dampak Rekrutmen PPPK, Sangat Mengkhawatirkan 

Ketua Majelis Pendidikan Katolik Ungkap Dampak Rekrutmen PPPK, Sangat Mengkhawatirkan 
Ketua Majelis Pendidikan Katolik ungkap dampak rekrutmen PPPK, kondisinya sangat mengkhawatirkan. Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Agung Kupang (KAK), Romo Kornelis Usboko mengungkapkan dampak serius rekrutmen PPPK bagi sekolah swasta.

Menurut dia, posisi sekolah swasta di Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat mengkhawatirkan, karena terjadi kekurangan guru.

"Para guru swasta yang terbaik lulus dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2021, akhirnya sekolah swasta kekurangan guru," kata Romo Kornelis saat beraudiensi dan berdialog dengan anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah pada Sabtu (15/10).

Wakil Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) NTT itu juga mengungkapkan empat masalah serius yang saat ini membelenggu sekolah-sekolah swasta di NTT, yaitu.

1. Peserta didik yang membeludak di sekolah negeri.

Dampaknya, ada sekolah swasta gigit jari ketiadaan siswa baru. 

Romo Kornelis mencontohkan di SMAK Ki Hajar Dewantara Kupang hanya memiliki 7 siswa baru tahun ajaran 2022.

Pemicunya, sekolah negeri melanggar Juknis Penerimaan Peserta Ddidik Baru (PPDB) tahun 2022. 

Ketua Majelis Pendidikan Katolik ungkap dampak rekrutmen PPPK, kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News