Ketua Masyarakat Adat di Simalungun Ditangkap, Aliansi Mengadu ke Kapolri
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah perwakilan Aliansi Gerak Tutup TPL menuntut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa membebaskan Ketua Komunitas Masyarakat Adat Umbak Siallagan di Kabupaten Simalungun, Sorbatua Siallagan (65).
Tuntutan itu seperti disampaikan aliansi melalui surat saat mereka mendatangi Gedung Bareskrim, area Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/3).
Anggota Aliansi Gerak Tutup TPL, Judianto Simanjuntak menyebut Sorbatua pada Jumat (22/3) kemarin, ditangkap oleh penyidik Polda Sumatera Utara (Sumut).
Judianto menganggap penangkapan itu melanggar aturan karena dilakukan tanpa menunjukkan surat penangkapan.
"Jadi, itu sarat pelanggaran hukum dan sarat pelanggaran HAM, karena dilakukan paksa dan tanpa surat perintah penangkapan," kata Judianto ditemui di area Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan penangkapan polisi pada Jumat kemarin berkaitan dengan laporan PT Toba Pulp Lestari terhadap Sorbatua.
Diketahui, perusahaan yang sama sebelumnya bersitegang dengan Masyarakat Adat Umbak Siallagan soal kepemilikan lahan.
Judianto menganggap unsur kriminalisasi kental dari aksi kepolisian yang menangkap dan kini menahan Sorbatua.
Sejumlah perwakilan Aliansi Gerak Tutup TPL menuntut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa membebaskan Ketua Komunitas Masyarakat Adat Umbak Siallagan
- Soal Kasus Pemerasan Oleh Polisi, Legislator Komisi III Singgung Sanksi Tegas
- AKBP Ruri Ingatkan Personel Jaga Nama Baik Polri dan Jangan Lakukan Pelanggaran
- Rudianto Lallo DPR Terima Aduan Keluarga Calon Polwan Lasmini Soal Rekrutmen Polri
- Ikhtiar Berbagi kepada Korban Banjir Rob, AKBP Martuasah Sampaikan Pesan Astacita
- Memahami Secara Utuh Hasil Survei Litbang Kompas Terkait Citra Positif Polri
- Paulus Tannos Buronan Korupsi e-KTP Masih Berstatus WNI