Ketua MPR Ajak Pelajar Islam Indonesia Tangkal Paham Radikalisme

Menurut BNPT, kata Bamsoet lagi, sebanyak 82,8 persen pengguna internet di Indonesia pernah menerima informasi keagamaan via internet.
"Jika tidak hati-hati, mereka bisa saja mendapatkan informasi yang sesat, sehingga malah melahirkan radikalisme dan ekstremisme," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mendorong para pemuda di berbagai organisasi bernapaskan keagamaan seperti PII untuk aktif menyebarkan narasi keagamaan yang mencerahkan di berbagai platform media sosial.
Dengan demikian, ia menegaskan, bisa menekan penyebaran radikalisme dan ekstremisme di media sosial.
"Generasi muda islam Indonesia harus senantiasa mengamalkan Islam yang rahmatan lil alamin, dengan mengedepankan nilai tasamuh (toleran), tawazun (seimbang/harmoni), tawassuth (moderat), dan ta’addul (keadilan). Jangan berikan ruang sedikit pun bagi radikalisme dan ekstremisme," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Menurut Ketua MPR Bambang Soesatyo, gen Z dan milenial menjadi sasaran empuk penyebaran paham radikalisme lantaran mereka sangat aktif mengakses internet dan pengguna aktif berbagai platform media sosial.
Redaktur & Reporter : Boy
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem