Ketua MPR Berharap Kerja Sama Ekonomi RI-Maroko Terus Ditingkatkan

jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan hubungan bilateral Indonesia-Maroko dalam bidang politik yang selama ini terjalin sangat baik, merupakan modal besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Menurut Bamsoet, Indonesia sebagai sahabat ingin berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah Maroko.
Dia mengatakan BUMN Indonesia, sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, saat menerima Menteri Luar Negeri Maroko pada Oktober 2019 lalu, sangat ingin berpartisipasi pada proyek pembangunan infrastruktur di Maroko.
"Seperti jalan dan jembatan, proyek rel kereta api dan perumahan. Kami berharap pemerintah Maroko dapat memberikan berbagai kemudahan," ujar Bamsoet saat menerima kunjungan Duta Besar Maroko untuk Indonesia, H.E. Mr. Ouadia Benabdellah, di kediaman pribadinya di Bali, Minggu (27/12).
Ketua ke-20 DPR RI menjelaskan, Indonesia terus berbenah diri untuk menjadi pusat produsen halal dunia.
Karena itu, ujar Bamsoet, kerja sama ekonomi dengan negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) terus digencarkan, termasuk terhadap Maroko.
"Lima puluh tujuh negara anggota OKI, termasuk Maroko, merupakan pasar yang luar biasa besar," ungkapnya.
Bamsoet menjelaskan total populasi Muslim mencapai 1,86 miliar jiwa atau sekitar 24,1 persen dari jumlah penduduk dunia.
Menurut Bamsoet, Indonesia sebagai sahabat ingin berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah Maroko.
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem