Ketua MPR Dukung Kongres Kebudayaan Minangkabau
Selasa, 24 Agustus 2010 – 15:41 WIB
Di tempat yang sama, Ketua SC Kongres, DR Saafroeddin Bahar, mengakui bahwa saat ini mulai ada gerakan dari beberapa pihak di Sumbar untuk menggagalkan kongres ini. "Namun argumentasi mereka sangat subjektif, karena sebatas mempertanyakan kenapa harus orang rantau yang mengangkat tema ABS-SBK," ujar Saaf - sapaan akrabnya.
Selain itu, Saafroeddin juga mengungkap prasangka lain yang didengung-dengungkan pengkritik kongres, yakni bahwa kongres kebudayaan ini serta-merta akan merubah adat orang Minangkabau. "Padahal, disadari atau tidak, pasca tahun 1958, sesungguhnya kondisi riil orang Minang itu mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Kongres Kebudayaan Minangkabau ini ditujukan sebagai salah satu upaya memperbaiki keadaan," tegasnya.
Soal adanya upaya menggagalkan kongres, juga diungkap oleh Ketua Umum Gebu Minang, Asril Tandjung, dalam pertemuan dengan pimpinan MPR itu. "Ada memang saudara-saudara kita yang telah menulis surat kepada Mendagri dan Gubernur Sumbar, meminta agar Kongres Kebudayaan Minangkabau digagalkan," katanya.
Sejumlah alasan yang mereka ajukan untuk menggagalkan kongres tersebut, kata Asril, antara lain adalah adanya kecurigaan bahwa kongres pada akhirnya akan membentuk organisasi tanding Lembaga Kerabatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM). "Saya pikir itu satu kecemasan yang tidak punya alasan rasional. Jadi, sulit juga kita menerangkannya, karena secara bersamaan kami belum pernah diberi kesempatan oleh pihak-pihak yang kontra untuk menerangkannya secara langsung," pungkas Asril. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua MPR RI Taufiq Kiemas Dt Basa Batuah meminta berbagai pihak untuk memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Kongres Kebudayaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan