Ketua MPR Hadiri Rakernas Persatuan Tarbiyah Islamiyah

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) menggelar Rapat Kerja Nasional I di Swiss Bell Hotel, Bandarlampung, Lampung, 28 Juli 2018.
Dalam pembukaan, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, serta ratusan anggota Perti yang datang dari 29 provinsi.
Dalam sambutan, Jusuf Kalla menyebut banyak ormas Islam yang bergerak dalam dunia pendidikan. Pendidikan diakui oleh Jusuf Kalla memang satu hal yang penting. Dikatakan, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.
"Ketinggalan dengan bangsa lain pun hanya bisa dikejar dengan ilmu pengetahuan," paparnya. Untuk itu diharapkan ummat Islam tidak hanya menguasai ilmu agama namun juga ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
"Iptek hanya bisa diambil dari pendidikan" tegasnya, "Untuk itu Perti harus ikut memajukan pendidikan," tambahnya
Dalam pembukaan, Zulkifli Hasan mendampingi Jusuf Kalla di panggung untuk memukul gong sebagai tanda resmi dibukanya Rakernas Perti. Panitia mengakui pelaksanaan Rakernas di Lampung atas usulan Zulkifli Hasan.
"Saat Munas di laksanakan di Jakarta. Nah untuk Rakernas, Pak Zul menyarankan di luar Jawa," ungkap Ketua Panitia. (jpnn)
Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri pembukaan Rakernas Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) di Lampung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Film Pinjam 100 Segera Tayang di Bioskop, Bamsoet Ungkap Pesan Penting Sang Produser
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- Waka MPR Dorong Pelestarian Bahasa Daerah Demi Mempertahankan Identitas Bangsa
- Mendes Yandri: Insyaallah Swasembada Pangan Segera Terwujud Jika Ada Kolaborasi
- Eddy Soeparno: Saya Yakin Presiden Prabowo Berantas Korupsi Sampai ke Akar-akarnya
- Waka MPR: Pemberdayaan Perempuan Harus Dilakukan untuk Antisipasi Dampak Gejolak Ekonomi