Ketua MPR Ingatkan, Kegaduhan Politik Bikin Investor Bingung

jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta agar isu untuk menggagalkan pelantikan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK pada 20 Oktober nanti, dihentikan.
"Saya minta agar isu itu dihentikan dan tidak dikembangkan," kata Zulkifli Hasan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/10).
Menurutnya, isu tersebut berdampak pada perekonomian Indonesia. Gencarnya isu tersebut kata mantan Menteri Kehutanan ini, membuat para investor bingung dengan kegaduhan politik yang terjadi belakangan ini.
Bahkan selain meminta isu tersebut dihentikan, Zulkifli juga menegaskan kalau isu pemakzulan terhadap Jokowi-JK juga sama sekali tidak benar.
"Tidak benar. Isu dari mana pemakzulan? Tidak ada," tegas mantan Sekjen DPP PAN ini.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, Zulkifli Hasan mengatakan kalau semua pihak menjaga kesejukan dan kesatuan. Kalau kondisi itu bisa diwujudkan maka akan berdampak positif bagi Indonesia.
"Teman-teman media pun juga harus ikut menjaga kesejukan ekonomi dan politik," ujarnya.
Zulkifli juga menjamin kalau pelantikan Jokowi-JK bakal berlangsung lancar dan aman. Tidak seperti yang diberitakan selama ini kalau Koalisi Merah Putih (KMP) bakal menjegal Jokowi-JK, apalagi membuat kegaduhan.
JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta agar isu untuk menggagalkan pelantikan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK pada 20 Oktober nanti,
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Menteri Investasi Rosan Roeslani Jadi Kepala Danantara, Erick Thohir Sebagai Pengawas
- Usut Kasus Kredit PT BPR Bank Jepara Artha, KPK Periksa Sejumlah Saksi