Ketua MPR Ingatkan Perlunya Perbaikan Demokrasi Indonesia

Ketua MPR Ingatkan Perlunya Perbaikan Demokrasi Indonesia
Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan pihaknya telah melaksanakan kegiatan silaturahmi kebangsaan dengan bertemu para tokoh bangsa. Foto: MPR RI

Bamsoet menjelaskan, memajukan demokrasi telah menjadi komitmen kolektif kebangsaan.

Menurut hasil survei SMRC, sekitar 70 persen publik meyakini bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang paling ideal bagi Indonesia.

Meski demikian, presentase publik yang merasa puas pada bagaimana demokrasi diimplementasikan hanya mencapai 58,9 persen.

"Jika bercermin pada data BPS, indeks demokrasi Indonesia yang disusun berdasarkan tiga aspek yaitu kebebasan, kesetaraan, dan kapasitas lembaga demokrasi, pada tahun 2023 mencapai skor 79,51. Indeks demokrasi Indonesia ini mengalami penurunan dari capaian tahun sebelumnya sebesar 80,41," kata Bamsoet.

Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menguraikan sebagai data pembanding, berdasarkan data V-Dem Institute, indeks demokrasi Indonesia pada 2024 memiliki skor 0,36, turun dari 2023 yang mencapai skor 0,43.

Menempatkan Indonesia pada urutan ke-87, dari sebelumnya urutan ke-79 di dunia.

Sedangkan menurut data Freedom House, indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2023 memiliki skor 53 poin. Jika dibandingkan dengan skor indeks pada tahun 2019 yang mencapai skor 62 poin, capaian ini mengalami penurunan cukup signifikan.

"Dari berbagai rujukan data di atas, saat ini ada kecenderungan penurunan indeks demokrasi di Indonesia. Memang, gambaran sesungguhnya mengenai kondisi dan kualitas kehidupan demokrasi kita, tentunya tidak sesederhana itu direpresentasikan ke dalam angka-angka. Namun setidaknya besaran indeks tersebut memberikan gambaran apakah kondisi kehidupan demokrasi kita semakin baik, atau bahkan sebaliknya, semakin terdegradasi," pungkas Bamsoet. (jpnn)


Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan pihaknya telah melaksanakan kegiatan silaturahmi kebangsaan dengan bertemu para tokoh bangsa.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News