Ketua MPR Kritik Polisi Tembak Mati Teroris
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Sidharto Danusubroto meminta Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan jajarannya mengevaluasi pola operasi pemberantasan terorisme di tanah air. Alasannya, bila dalam setiap operasi penggerebekan terduga terorisme selalu berujung kematian pelaku radikalisme, maka polisi akan kesulitan mendalami jaringan terorisme di tanah air.
Pernyataan Sidharto ini menanggapi operasi Tim Densus 88 Antiteror di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (31/12/2013) malam lalu, yang menewaskan 6 orang terduga teroris. Nah, operasi maut inilah yang dikritisi politikus senior PDI Perjuangan itu.
"Ini operasi dengan korban enam orang perlu dikaji pimpinan (Polri)," kata Sidharto di Gedung DPR/MPR, Kamis (2/1).
Menurutnya, penembakan yang dilakukan Densus 88 semestinya tidak sampai menewaskan terduga teroris. Sebab, jika ditangkap hidup-hidup, polisi bisa melakukan pendalaman untuk selanjutnya memberantas sel-sel teroris.
Sidharto tidak mengesampingkan kebiasaan pelaku tindak pidana teroris yang kerap melakukan tindakan nekad dengan keyakinan yang dipegangnya dan memilih mati daripada menyerahkan diri.
"Kalau menyerah dia (teroris) dianggap sebagai penghianat oleh teman-temannya. Nanti kebocoran info itu dari situ," jelasnya.
Sementara itu Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo, mengingatkan intelijen Polri untuk menggunakan teknologi mutakhir dalam memonitor berbagai tindak kejahatan termasuk terorisme.
Menurutnya, tindak kejahatan seperti jaringan narkoba, penyelundupan dan penjualan senjata ilegal serta terorisme sudah menggunakan teknologi canggih dalam operasinya. Karena itu Polri harus mampu memonitor pergerakan mereka melalui pengamanan jaringan frekuensi radio maupun jaringan kabel.
JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Sidharto Danusubroto meminta Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan jajarannya mengevaluasi pola
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai