Ketua MPR: Pemerintah Belum Wujudkan Sila Kelima Pancasila
jpnn.com, BANDUNG BARAT - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, reformasi yang terjadi pada 1998 berpotensi terulang jika pemerintah saat ini tidak mementingkan kedaulatan rakyat.
Zulkifli menjelaskan, Presiden Pertama RI Soekarno bercita-cita agar Indonesia terus bersatu sepanjang masa. Hal itu harus dijaga oleh seluruh presiden setiap waktu.
"Bung Karno ingin kita bersatu, berdaulat agar berlaku adil, adil agar Indonesia sejahtera," kata Zulkifli dalam Apel Ranting PAN di Kabupaten Bandung Barat, Bandung, Kamis (18/1).
Bung Karno, kata Ketum PAN ini, sangat menginginkan rakyat Indonesia mandiri di negara sendiri. Untuk itulah Sila Kelima Pancasila lahir, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
"Bung Karno mengatakan, negara harus bersumpah melindungi tumpah darah manusia," kata dia.
Namun pria yang karib disapa Zulhasan ini melihat pemerintahan yang sekarang ini tidak menjalankan Sila Kelima Pancasila. Dia menilai, pengangguran semakin banyak, harga beras semakin turun, dan rakyat semakin susah.
"Padahal negara bersumpah melindungi. Harusnya jangan ada tenaga kerja dari Tiongkok. Harusnya dari Jawa Barat dulu," kata Zulhasan.
Zulhasan mengingatkan, dulu reformasi lahir karena rakyat melihat banyak penyimpangan yang dilakukan Presiden Kedua RI Soeharto. Rakyat, kata dia, melihat rezim tersebut tidak meneruskan cita-cita Bung Karno dalam menyejahterakan rakyat.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, reformasi yang terjadi pada 1998 berpotensi terulang jika pemerintah saat ini tidak mementingkan kedaulatan rakyat.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi