Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Ketua MPR: Prioritaskan Tenaga Kerja Dalam Negeri
jpnn.com, BANDUNG - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengawali rangkaian safari kebangsaan di Jawa Barat dengan Dialog bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Gedung Achmad Sanusi Kampus UPI Bandung, Rabu (11/10).
Di hadapan ratusan pelajar dan mahasiswa, Zulkifli mengungkapkan catatan dari perjalanan ke daerah-daerah untuk mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat. “Catatan pertama adalah soal lapangan kerja,” ujarnya.
Menurutnya, sekarang ini banyak orang yang belum memperoleh kesempatan kerja. Dia meminta pemerintah untuk mengutamakan lapangan kerja bagi putra-putra Indonesia.
“Urgensinya adalah memperluas lapangan kerja dan yang paling penting mengutamakan tenaga kerja negeri sendiri,” katanya.
“Lapangan kerja harus menjadi fokus pemerintah Jokowi -Jusuf Kalla dua tahun ini,” tambah Zulkifli Hasan
Sebagai Ketua MPR, Zulkifli Hasan mengingatkan amanat sila ketiga Pancasila adalah nasionalisme yaitu mendahulukan tenaga kerja dalam negeri.
“Sila ketiga jelas dan tegas agar mendahulukan kepentingan rakyat dalam negeri. Nasionalisme adalah cara bangsa Indonesia mewujudkan kedaulatan,” tutupnya.
Hasir mendampingi Ketua MPR dalam kegiatan di UPI ini di antaranya jajaran Rektorat UPI, Mahasiswa dan Pelajar se Kota Bandung, Ketua Komisi VIII Ali Taher Parasong, anggota MPR Desi Ratnasari dan Komedian Narji.(adv/jpnn)
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengawali rangkaian safari kebangsaan di Jawa Barat dengan Dialog bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Redaktur & Reporter : Friederich
- Hadiri KNPI Fair 2024, MPR Dukung Penuh Kegiatan Positif untuk Pemuda
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas