Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
Titik puncak fase bonus demografi diperkirakan terjadi hingga tahun 2030, di mana jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 285 juta hingga 300 juta jiwa.
"Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sekitar 199,5 juta hingga 210 juta jiwa adalah kelompok usia produktif," kata Bamsoet.
Disampaikan hasil riset menemukan permasalahan utama di Kepri adalah penyelundupan pekerja migran ilegal, terutama di Kota Batam sebagai jalur penyelundupan menuju Malaysia atau Singapura.
Ancaman disintegrasi bangsa muncul karena globalisasi, degradasi moral, dan ketidaktahuan masyarakat terhadap empat pilar kebangsaan.
Menurut Bamsoet, pemerintah Kepulauan Riau (Kepri) perlu meningkatkan upaya mengimplementasikan strategi empat pilar kebangsaan untuk menguatkan nilai-nilai pendukung bonus demografi secara masif dan terstruktur.
"Stakeholders utama yang memerlukan sosialisasi empat pilar kebangsaan adalah guru, pemuka agama, dan masyarakat, dengan pemerintah sebagai penggerak utama dan pencontoh nilai-nilai kebangsaan," terang Bamsoet.
Dia menilai peran masyarakat, terutama keluarga, sangat penting untuk membangun kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila.
Secara implementatif, strategi empat pilar kebangsaan yang diterapkan pada generasi muda untuk mendukung bonus demografi masih terbatas pada penyadaran.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mempublikasikan hasil riset ilmiah 4 Pilar Kebangsaan di Jurnal Ketahanan Nasional UGM
- Ibas: MPR Punya Andil Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
- Terima Kunjungan Hadianto, Waka MPR Apresiasi Perkembangan Pembangunan Palu
- Waka MPR Sebut Link and Match Pendidikan Kejuruan & Dunia Usaha Harus Ditingkatkan
- Awan Capung
- Waka MPR Dorong UU Pengelolaan Perubahan Iklim Bisa Segera Dijadikan Prolegnas
- Pelajar yang Tercebur ke Laut Anambas Selamat dari Maut, 5 Anggota Polisi Ini Panen Pujian