Ketua MPR: RCEP Harus Mampu Dongkrak Perekonomian Indonesia

Agus menjelaskan cost yang dikeluarkan Indonesia akan lebih besar kalau tidak ikut andil dalam RCEP.
Keikutsertaan Indonesia dalam RCEP, katanya, berpotensi meningkatkan kesejahteraan sebesar USD 1,516 juta, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,26 persen.
"Kita bisa memaksimalkan berbagai sektor strategis seperti pertanian, mining, wood product, paper, chemical/rubber/plastic," jelas Agus.
Sementara Bayu Krisnamurthi menerangkan, RCEP akan berdampak optimal apabila proses ratifikasi dan perumusan sekian banyak peraturan pelaksana bisa dilakukan secara tepat dan cepat. Serta banyaknya pelaku usaha yang bersemangat berbisnis internasional, yang memiliki orientasi 'keluar' bukan hanya 'bertahan di dalam'.
"Indonesia juga harus mampu menghadapi kebijakan trade follow investment atau prinsip reciprocity dari berbagai negara. Pemerintah juga perlu melakukan perlindungan petani dan UMKM secara cerdas, yakni melindungi tetapi juga mempromosikan daya saingnya," pungkas Bayu. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Dampak positif RCEP hanya dapat dimanfaatkan apabila Indonesia mempunyai daya saing yang tangguh.
Redaktur & Reporter : Boy
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Mentrans Tekankan Pentingnya Transformasi Transmigrasi untuk Kemandirian Ekonomi Nasional
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina