Ketua MPR: Saling Curiga Bikin Negara Ini Tak Maju-Maju
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai, Indonesia saat ini dikepung banyak salah paham.
Akibatnya, bangsa tidak maju-maju karena semua pihak saling curiga satu dengan yang lain.
Misalnya yang baru-baru ini terkait pemutaran kembali film G 30 S/PKI, muncul pro dan kontra antara pihak yang mendukung dan yang menolak hal tersebut.
"Jadi untuk nonton film saja kita ribut. Padahal waktu Sea Games cuma menempati urutan ke lima tak ribut. Ada orang mati karena enggak diterima rumah sakit, kita tak ribut," ujar Zul saat menyosialisasikan empat pilar pada pelantikan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Al Wasliyah di Gedung Joang 45, Jakarta, Sabtu (30/9).
Selain terkait pemutaran film PKI, salah paham juga terjadi antara kehidupan beragama dan berkebangsaan. Ada pihak yang mengesankan orang yang taat pada ajaran agama seolah-olah berkhianat pada kehidupan berbangsa.
"Jadi penting diketahui, menjadi pemeluk agama yang taat adalah cara menjalankan paham kebangsaan. Bahkan di kalangan umat Islam di negeri ini, mencintai tanah air adalah bagian dari iman," ucapnya.
Salah paham lainnya ucap pria yang juga menjabat Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini, terkait politik. Muncul label yang mengesankan sebagian kalangan perusak, sementara sebagian lainnya penjaga Pancasila.
"Ada yang menilai pihak lain berkhianat, sementara dia dan kelompoknya cinta NKRI. Ingat, Pancasila itu ideologi, harus menjadi perilaku. Dengan demikian dapat menjadi alat pemersatu dalam keragaman," pungkas Zul.(gir/jpnn)
Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai, Indonesia saat ini dikepung banyak salah paham.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten