Ketua MPR Sebut 5 Masalah Demokrasi yang Harus Cepat Ditangani Sebelum Pemilu 2024
Hal senada diungkapkan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.
Dia menilai revitalisasi demokrasi bertujuan mencegah, jangan sampai bangsa dan negara Indonesia rusak oleh agenda lima tahunan pemilu.
Momen pemilu yang merupakan pesta demorkasi selalu terjadi ketegangan.
“Terlebih, di dunia digial, yang menjadikan masyarakat bingung, apa yang sedang terjadi,” pungkasnya.
Untuk itu, dia menegaskan warga LDII harus menjadi motor tetap tegaknya Republik Indonesia.
“Walaupun pemilu dalam kondisi yang panas,” jelas Chriswanto.
Dia melanjutkan masyarakat dalam pelaksanaan pemilu, harus berpikir secara jernih. Tidak memilih berdasarkan isu saja, tetapi rasional.
“Maka LDII memiliki tagline netral aktif. Netral tidak berpihak pada golongan tertentu. Aktif mendorong warganya untuk melaksanakan pemilu, tidak golput,” katanya.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan pengelolaan demokrasi di Indonesia menyisakan sejumlah persoalan yang menjadi PR, terutama sebelum Pemilu 2024.
- Sukses Pemilu dan Pilkada: Apresiasi Model Keamanan Politik Berkelanjutan di 2025
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi