Ketua Muhammadiyah yang Baru Dikenal Piawai
![Ketua Muhammadiyah yang Baru Dikenal Piawai](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20150807_165248/165248_63920_haedar_nashir_jawa_pos_lagi.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Terpilihnya Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah yang baru menggantikan Din Syamsuddin, dalam Muktamar ke-47 di Makassar, Kamis (6/8) tadi malam diyakini mampu meluaskan organisasi Muhammadiyah secara eksternal.
Sebab, sosok Haedar dikenal piawai dalam berorganisasi. Demikian dikatakan aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, Jumat (7/8). Menurut Saleh, dari sisi pengalaman organisasi, Haedar Nashir merupakan salah satu pimpinan persyarikatan Muhammadiyah yang tergolong senior.
Selain dikenal menguasai tertib organisasi, Haedar juga sangat rajin menulis dan menafsirkan dan mengkontekstualisasikan prinsip, pandangan dan ajaran-ajaran Muhammadiyah.
Kepiawaiannya mantan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu dalam berorganisasi dibuktikan dengan kiprah dan pengabdiannya selama ini. Apalagi, dalam beberapa kali muktamar terakhir selalu dipercaya oleh muktamirin untuk masuk dalam komposisi 13 pimpinan Muhammadiyah.
"Pak Haidar bukan kader yang muncul tiba-tiba. Rekam jejaknya mudah ditelusuri. Apalagi beliau juga pernah menjadi ketua umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebelum kemudian aktif di PP Muhammadiyah," kata Saleh.
Karena itu, Ketua Komisi VIII DPR tersebut meyakini pemikiran dan aktvitas Haedar dalam membesarkan Muhammadiyah akan mampu membawa Muhammadiyah melintasi tantangan yang semakin kompleks.
"Tidak heran bila banyak peserta muktamar yang berharap Muhammadiyah di dalam periode ini akan lebih banyak berbuat," tambahnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Terpilihnya Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah yang baru menggantikan Din Syamsuddin, dalam Muktamar ke-47 di Makassar, Kamis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan