Ketua MUI: Mereka Seperti Memakan Bangkai Saudaranya
Mungkin bagi tokoh tertentu dinilai tidak levelnya akan didiamkan, tetapi bagi yang lain hal ini dinilai sangat mengganggu. "Orang ketika mengkritik bukan substansi kritiknya yang dikejar tetapi orangnya yang dibunuh karakternya," tegasnya.
Dia menambahkan, yang menjadi masalah lagi buzzer itu berkelompok dan mereka menyebarkan kebencian, gibah dan fitnah secara luas. Kesalahan seseorang dicari-cari, video dipotong-potong hanya untuk mendiskreditkan seseorang.
"Daripada dimaki-maki, sedangkan ada keluarga, punya anak punya teman. Orang kan belum tahu tetapi konteksnya sudah itu dipotong. Akhirnya orang memilih diam di publik daripada di-bully," ujarnya.
Kondisi ini menjadi keprihatinan dan catatan MUI.
Hal ini agar bangsa ini tidak mundur dan terbelakang secara moral. "Majunya sebuah bangsa itu bukan dari bangunannya tetapi dari SDM yang unggul dan berakhlak serta beradab," tegasnya.
Makanya kalau orang digerakkan untuk menjadi buzzer menyerang orang yang berniat baik apalagi ulama, itu sama saja memakan bangkai saudaranya, memakan daging orang yang dibunuh.
"Jadi orang yang melakukan gibah, namimah, dan fitnah kemudian dapat bayaran dari cara begitu, atau dengan membunuh karakter seperti itu juga sama. Mereka sama halnya memakan bangkai saudaranya," ujarnya.
Kiai pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah kemudian mengutip Al-Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 12 yang artinya berbunyi: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Ketua MUI mengatakan betapa berdosanya buzzer karena sengaja atau tidak telah membunuh karakter orang.
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto