Ketua NOC Berharap Indonesia Lepas dari Jeratan Hukum Badan Antidoping Dunia
Tidak hanya itu, Indonesia juga tidak bisa tampil dengan bendera Merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di ajang multievent Internasional.
Okto tidak ingin Indonesia bernasib sama seperti Rusia, di mana pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020 negara yang dipimpin Vladimir Putin itu hanya menggunakan bendera Komite Olimpiade Rusia (NOC Rusia/ROC).
"Jangan sampai Indonesia tampil di multievent internasional seperti Rusia di Olimpiade Tokyo 2020.”
“Merah putih adalah kebanggaan Indonesia dan bisa mengumandangkan Indonesia Raya di negeri orang itu menjadi kebanggaan tersendiri,” pungkas Okto.
Beberapa event internasional di dalam negeri akan terancam jika WADA jadi memberikan sanksi, di antaranya Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November), dan BWF World Tour Finals 2021 (1-5 Desember) untuk cabang olahraga bulu tangkis.
Serta ada satu single event cabang olahraga basket, yakni Piala Asia FIBA 2021 yang akan digelar Juli 2022.
Penggunaan nama Indonesia juga tidak boleh digunakan saat berlaga di turnamen internasional seperti Asian Indoor & Martial Art Games (10-20 Maret), SEA Games (Mei), Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), Asian Games (10-25 September), dan Asian Youth Games (20-28 Desember) jika WADA resmi menjatuhkan hukuman.(noc/mcr16/jpnn)
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari berharap Indonesia bisa dari ancaman hukum Badan Antidoping Dunia (WADA)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal
- Hukuman Dikurangi, Paul Pogba Bisa Kembali Bermain pada 2025
- Aice dan NOC Ajak Masyarakat Dukung Atlet di Olimpiade Paris 2024
- Raja Sapta Oktohari Yakin Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade
- Respons Paul Pogba Setelah Diskors Larangan Bermain Selama 4 Tahun
- Ketua NOC Indonesia Berharap Presiden Terpilih Perhatikan Olahraga seperti Jokowi
- Okto Sebut BUMN Mampu Melambungkan Nama Indonesia Lewat Olahraga