Ketua PBNU Berharap Ramadan Menurunkan Tensi Politik, Saling Memaafkan setelah Berselisih

jpnn.com, JAKARTA - Elite dan masyarakat diimbau bisa menurunkan tensi politik saat puasa.
Bulan Ramadan diharapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri.
“Saya berharap Ramadan bisa menurunkan suhu tensi politik di negeri kita ini, karena mayoritas muslim berpuasa. Puasa adalah puncak pendidikan kesabaran dan pengendalian diri menuju bertakwa,” kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi.
Menurut Gus Fahrur, sapaan akrabnya, Ramadan saat yang tepat untuk merajut kembali kebersamaan pasca Pemilu, melupakan perbedaan, memaafkan perselisihan, memperbesar titik temu dan kesepakatan untuk pembangunan bangsa lebih baik ke depan.
Dia mengajak elite politik berdamai, melakukan refleksi dan kontemplasi untuk perbaikan bangsa dan negara, serta prestasi lebih baik di masa depan. Berikan kesejukan agar masyarakat di bawah berpuasa dengan lebih nyaman.
“Elite politik, baik pihak pemenang atau kalah, sebaiknya bermuhasabah sejenak di bulan Ramadan, setelah lelah bertarung dalam Pemilu,” ujar dia. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
PBNU mengajak elite politik berdamai, melakukan refleksi dan kontemplasi untuk perbaikan bangsa dan negara.
Redaktur & Reporter : Natalia
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- PBNU: Prabowo Akan Blunder Jika Evakuasi Warga Gaza
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan
- Pemprov DKI Sebut Omzet Pedagang UMKM Naik Saat Ramadan, Turun Ketika Lebaran