Ketua PBNU Berharap Ramadan Menurunkan Tensi Politik, Saling Memaafkan setelah Berselisih
jpnn.com, JAKARTA - Elite dan masyarakat diimbau bisa menurunkan tensi politik saat puasa.
Bulan Ramadan diharapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri.
“Saya berharap Ramadan bisa menurunkan suhu tensi politik di negeri kita ini, karena mayoritas muslim berpuasa. Puasa adalah puncak pendidikan kesabaran dan pengendalian diri menuju bertakwa,” kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi.
Menurut Gus Fahrur, sapaan akrabnya, Ramadan saat yang tepat untuk merajut kembali kebersamaan pasca Pemilu, melupakan perbedaan, memaafkan perselisihan, memperbesar titik temu dan kesepakatan untuk pembangunan bangsa lebih baik ke depan.
Dia mengajak elite politik berdamai, melakukan refleksi dan kontemplasi untuk perbaikan bangsa dan negara, serta prestasi lebih baik di masa depan. Berikan kesejukan agar masyarakat di bawah berpuasa dengan lebih nyaman.
“Elite politik, baik pihak pemenang atau kalah, sebaiknya bermuhasabah sejenak di bulan Ramadan, setelah lelah bertarung dalam Pemilu,” ujar dia. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
PBNU mengajak elite politik berdamai, melakukan refleksi dan kontemplasi untuk perbaikan bangsa dan negara.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- Perkumpulan Rabithah Melayu Banjar: Kiai Syarbani Haira Bukan Pengangguran
- FGD Pra-MLB NU: PBNU Melanggar Nilai Cinta Kasih & Kesatuan
- Kiai Toni Wanggai Sebut Nahdiyin Papua Kecewa sama PBNU
- Pra-MLB NU Dibuka 17 Desember, Ini Agendanya
- Pra-MLB PBNU Digelar pada Pesantren Tertua di Surabaya